Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Hormel Foods International Beli 29,18 Persen Saham Garudafood (GOOD) Senilai Rp6, 245 Triliun

Hormel Foods International Beli 29,18 Persen Saham Garudafood (GOOD) Senilai Rp6, 245 Triliun

MarketNews.id Ini salah satu manfaat bila perusahaan sudah berstatus perusahaan publik. Perusahaan dengan mudah dapat mitra baru tanpa harus bersusah payah menawarkan perusahaan kepada investor. Dengan menjadi perusahaan publik, investor dengan mudah melakukan penilaian terhadap perusahaan. Bila harga cocok, tinggal bertransaksi di lantai bursa untuk pemindahan kepemilikan saham.

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) kedatangan investor baru dari Amerika Serikat. Namanya Hormel Foods International, yang sepenuhnya dimiliki oleh Hormel Foods Corporation.

Perusahaan dan terdaftar di Bursa New York ini memborong 10.768.830.564 miliar lembar saham GOOD pada 15 Desember 2022 di harga Rp580 persaham. Artinya, untuk menguasai saham setara 29,185 persen modal ditempatkan dan disetor Perseroan, Hormel melepas dana Rp6,245 triliun.

Saham yang diserap Hormel adalah milik sejumlah pemegang saham utama dan direksi yang pada 15 Desember ramai-ramai melepas saham dan masing-masing meraup uang puluhan hingga ratusan miliar.


Aksi lepas saham dan pembelian oleh Hormel dilaporkan oleh Perseroan ke otoritas Bursa dan diumumkan di situs BEI pada Jumat 16 Desember 2022.


Dari laporan Perseroan, penjualan saham yang dilakukan para pemilik saham utama dan anggota direksi terjadi pada 15 Desember di harga yang seragam, yakni Rp580 per saham. Disebutkan, bahwa tujuan penjualan adalah untuk divestasi.
Para pemilik saham yang melakukan aksi jual antara lain:

  1. Juniastuti: melepas 0,93 persen saham atau sebanyak 333,24 lembar saham, sehingga kepemilikannya menyusut dari 5,03 persen menjadi 4,1 persen atau setara 1,51 miliar lembar saham. Dari penjualan ini, ia mendapatkan dana sekitar Rp194 miliar.
    2, Rahajoe Dewiningroem Soenjoto, menjual 0,84 persen dari 6,1 kepemilikan. Kepemilikan tersisa menjadi 1,94 miliar lembar saham atau 5,25 persen. Dari penjualan ia meraup dana sekitar Rp180 miliar.
  2. Direktur Hardianto Atmaja yang memiliki 1,16 persen saham melepas 116,73 juta lembar, sehingga kepemilikan tersisa 0,84 persen atau setara 310,99 juta lembar saham. Penjualan Hardianto sekitar Rp67 miliar.
  3. Direktur Paulus Tedjosutikno dengan kepemilikan 0,17 persen melepas 53,04 juta lembar saham, sehingga kepemilikan tersisa 0,03 persen atau 9,37 juta lembar saham. Penjualan memberi ia dana sekitar Rp30 miliar.
  4. Pengayoman Adi Soenjoto dengan kepemilkan 8,15 persen melepas 368,86 juta lembar saham atau setara 1%, sehingga kepemilikan berkurang menjadi 2,64 miliar lembar saham atau setara 7,15%. Dari penjualan Pangayoman mendapat dana sekitar Rp214 miliar.
  5. Kusumo Dewiningrum Soenjoto yang memiliki 8,42 persen saham melepas 368,86 juta lembar, sehingga kepemilikan menyusut menjadi 2,74 miliar lembar saham atau setara 7,42 persen. Ia mendapatkan dana Rp214 miliar.
  6. Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto yang memenang 7,56% melepas 187,51 juta lembar saham sehingga kepemilikan berubah menjadi 7,05 persen atau sebanyak 2,60 miliar lembar saham.
  7. Johannes Setiadharma yang semula memegang 26,63 juta lembar atau 0,07 persen, menjual sebanyak 20,33 juta lembar sehingga kepemilikan tersisa 0,02% atau sebanyak 6,30 juta lembar. Johannes meraup uang Rp11,79 miliar.
  8. Rudi Eko Hartono menjual seluruh kepemilikannya yang sebanyak 15,56 juta lembar atau setara 0,04% dengan hasil transaksi Rp9,02 miliar.

Check Also

Hero Masih Alami Rugi Bersih Rp5,855 Miliar Di 2024

MarketNews.id-DFI Retail Nusantara (HERO) membukukan pertumbuhan pendapatan 3,5 persen secara tahunan menjadi Rp4,543 triliun pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *