MarketNews.id PT Lippo Karawaci Tbk sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini alami kerugian signifikan sebesar Rp 1,93 triliun atau alami, peningkatan sebesar 236 persen. Lonjokan kerugian diantaranya disebabkan turunnya pendapatan perseroan dan adanya koreksi perolehan pendapatan dari pos penghasilan lainnya.
Selama sembilan bulan pertama tahun ini, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatatkan rugi bersih mencapai Rp1,93 triliun atau melonjak hingga 236,09 persen (year-on-year).
Berdasarkan laporan keuangan LPKR yang dikutip Kamis 3 November 2022 total pendapatan bersih perseroan per Kuartal III-2022 tercatat menurun 12,91 persen dibanding periode yang sama di 2021 sebesar Rp12,01 triliun.
Namun selama sembilan bulan pertama di 2021, LPKR bisa menekan jumlah beban pokok pendapatan menjadi Rp6,14 triliun dari Rp7,54 triliun pada periode yang sama di 2021. Sehingga, laba bruto per Kuartal III-2022 menjadi Rp4,32 triliun atau masih lebih rendah dibanding per Kuartal III-2021 yang sebesar Rp4,47 triliun.
Sementara itu, jumlah laba usaha selama sembilan bulan pertama tahun ini hanya senilai Rp137,07 miliar dibanding periode yang sama di 2021 mencapai Rp1,81 triliun. Penurunan laba usaha ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan beban usaha dan koreksi perolehan pendapatan dari pos penghasilan lainnya.
Hingga 30 September 2022, total liabilitas LPKR tercatat meningkat menjadi Rp30,66 triliun dibanding posisi per 31 Desember 2021 yang senilai Rp29,59 triliun. Sedangkan, jumlah ekuitas per akhir Kuartal III-2022 mengalami penurunan menjadi Rp20,47 triliun dari Rp22,49 triliun per akhir Desember 2021.