Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Air Asia Tbk (CMPP) Hingga Kuartal III 2022 Masih Alami Kerugian Bersih Rp 1,48 Triliun

PT Air Asia Tbk (CMPP) Hingga Kuartal III 2022 Masih Alami Kerugian Bersih Rp 1,48 Triliun

MarketNews.id Perlahan tapi pasti, kerugian PT Air Asia Indonesia Tbk (CMPP) berkurang Jadi Rp 1,48 Triliun hingga kuartal III 2022. Beberapa langkah konsolidasi sudah dilakukan oleh penerbangan budget asal negeri jiran ini. Meskipun begitu emiten penerbangan komersial ini masih harus lakukan langkah restrukturisasi usaha agar kembali beroperasi normal layaknya sebelum terjadi pendemi Covid-19.

Sepanjang Januari – September 2022, PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) mengalami rugi bersih sebesar Rp1,48 triliun, membaik dibanding periode yang sama 2021 dengan rugi bersih senilai Rp1,65 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip dari situs BEI, Rabu 30 November 2022, penurunan rugi bersih selama periode sembilan bulan pertama 2022, terutama dipengaruhi lonjakan jumlah pendapatan usaha 413,31 % (year-on-year) menjadi Rp2,50 triliun.

Namun, jumlah total beban usaha neto CMPP selama sembilan bulan pertama tahun ini ternyata meningkat menjadi Rp3,81 triliun dari Rp1,95 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Sehingga, rugi usaha per kuartal III-2022 menjadi Rp1,30 triliun atau menurun dari periode sama tahun lalu yang mengalami rugi usaha sebesar Rp1,46 triliun.

Per kuartal III-2022, CMPP tercatat memperoleh rugi manfaat sebelum pajak penghasilan sebesar Rp1,48 triliun, menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,65 triliun.


Selain itu, CMPP juga mengalami rugi tahun berjalan untuk periode yang berakhir 30 September 2022, yakni sebesar Rp1,48 triliun. Pada periode yang sama di 2021, perseroan mencatatkan rugi tahun berjalan senilai Rp1,65 triliun.


Sementara itu, jumlah total rugi komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan per kuartal III-2022 sebesar Rp1,48 triliun. Kondisi ini meningkat jauh dibandingkan dengan per kuartal III-2021 yang mencapai Rp1,65 miliar.


Per 30 September 2022, CMPP terpantau memiliki jumlah liabilitas yang meningkat menjadi Rp11,46 triliun dari Rp10,35 triliun pada 31 Desember 2021. Sedangkan, total defisiensi modal neto hingga akhir kuartal III-2022 tercatat senilai Rp6,68 triliun atau lebih lebih besar dibanding per akhir Desember 2021 yang mencapai Rp5,20 triliun.

Meskipun defisiensi modal neto bertambah, perseroan secara bertahap juga sudah mulai pulih kinerja nya sejalan dengan meningkatnya pendapatan perusahaan dari bertambahnya penumpang.

Check Also

Laba Bersih Bank Jabar Anjlok 23 Persen Jadi Rp1,369 Triliun Di 2024

MarketNews.id-Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) atau Bank Jabar membukukan pertumbuhan kredit yang …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *