MarketNews.id Sesuai dengan perkiraan analis dan pelaku pasar uang, Bank Indonesia (BI) kembali naikkan suku bunga acuan atau Reverse Repot Rate 50 basis poin jadi 5,25 persen.
Peningkatan suku bunga acuan ini sebagai langkah lanjutan secara front loaded, preemtif dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi. Peningkatan suku bunga ini juga sebagai upaya memastikan inflasi inti terkendali sesuai harapan, kembali ke posisi 3 persen plus minus satu persen.
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan level Suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7- DRRR ) sebesar 50 basis poin menjadi 5,25 persen. Suku bunga deposit facility juga naik sebesar 50 basis poin menjadi 4,50 persen, dan suku bunga lending facility naik 50 basis poin menjadi 6 persen.
Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, keputusan kenaikan kebijakan suku bunga acuan ini sebagai langkah lanjutan secara front loaded , preemtif dan forward looking untuk menurunkanekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi. Selain itu, kenaikan suku bungajuga sebagai upaya memastikan inflasi inti ke depan kembali ke sasaran sebesar 3 persen plus/minus satu persen.
“Keputusan kenaikan suku bunga ini untuk memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3 persen plus/minus 1 persen lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023,” ujar Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis 17 November 2022.
Selain itu keputusan ini untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya akibat semakin kuatnya mata uang dolar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global di tengah peningkatan permintaan domestik yang tetap kuat.
“BI akan terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi nasional,” pungkas Perry.