MarketNews.id Konsekwensi jadi perusahaan publik salah satunya adalah kewajiban untuk mempublikasikan laporan keuangan perusahaan. PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) yang baru Juli 2022 lalu catatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mempublikasikan laporan keuangan dimana telah terjadi peningkatan laba bersih jadi Rp5, 98 miliar atau tumbuh 19,4 persen di banding tahun lalu.
PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 19,40% atau menjadi Rp5,98 miliar. Laba bersih emiten peternakan ini naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,01 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, Jumat 21 Oktober 2022 perseroaan juga mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 91,57% menjadi Rp106,65 miliar dari sebelumnya sebesar Rp55,67 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan perseroan naik menjadi Rp93,83 miliar dari sebelumnya sebesar Rp46,19 miliar.
Sementara itu, total nilai aset DEWI hingga September 2022 tercatat tumbuh menjadi Rp143,34 miliar dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp85,41 miliar. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp12,93 miliar dan ekuitas sebesar Rp130,40 miliar.
Manajemen DEWI menjelaskan, kenaikan aset perseroan pada kuartal III 2022 disebabkan oleh sisa dana dari initial public offering (IPO) yang belum digunakan.
Dewi Shri Farmindo merupakan merupakan perusahaan yang kegiatan usaha utamanya bergerak di bidang budidaya ayam ras pedaging dan perdagangan eceran hewan ternak, seperti sapi, kambing, dan unggas.
Perseroan memasarkan produknya ke daerah Sumatera dan Pulau Jawa. DEWI juga memiliki tenaga penjualan yang berfokus pada segmen yang berbeda, seperti korporasi, ritel, food processing, dan juga pasar tradisional.
DEWI baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 Juli 2022 lalu, dengan menawarkan sebanyak 700 juta saham atau 35% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Seperti diketahui, PG Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) didirikan pada tanggal 17 September 2019 di Cianjur, Jawa Barat. Perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada tahun yang sama. Perusahaan awalnya yang bergerak dalam industri peternakan ayam broiler, pemotongan, penyimpanan dingin, dan perdagangan di fasilitasnya di Cianjur.
Perusahaan ini mendapat izin dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menjamin semua produk dagingnya halal. Perusahaan memproduksi daging ayam dalam berbagai potongan (drumstick, dada, paha, boneless, skinless, dll) untuk mengakomodir kebutuhan industri makanan.