PT Famon Awal Bros Sedaya, pemilik Primaya Hospital mulai besok mulai menawarkan saham kepada publik sebanyak 302.222.300 lembar saham dengan nominal Rp10 per saham.
Jumlah saham yang ditawarkan ini merupakan 2,28 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Pengelola jaringan rumah sakit ini akan menjual saham dengan harga sekitar Rp 900 hingga Rp950 per saham. Dari hasil IPO ini, perseroan diperkirakan akan meraih dana publik sekitar Rp287 miliar yang akan digunakan untuk belanja modal utamanya untuk beli tanah.
PT Famon Awal Bros Sedaya atau Primaya Hospital akan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 302.222.300 saham baru dengan nilai nominal Rp10 per saham. Jumlah tersebut mewakili 2,28 persen modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Mengutip prospektus yang dipublikasikan di media massa, Kamis 13 Oktober 2022, IPO jaringan operator rumah sakit dalam group Saratoga ini dijadwalkan akan melaksanakan masa penawaran awal pada 14-24 Oktober 2022, dilanjutkan perkiraan tanggal efektif pada 28 Oktober 2022. Setelah itu perkiraan masa penawaran umum perdana saham antara 1 hingga 4 November 2022.
Perkiraan tanggal penjatahan adalah 4 November 2022 yang dilanjutkan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 7 November 2022. Adapun pencatatan saham Primaya di Bursa Efek Indonesia diperkirakan pada pada 8 November 2022.
Harga penawaran yang disiapkan antara Rp900 hingga Rp950 per saham, sehingga nilai IPO perusahaan ini paling banyak mencapai Rp287,11 miliar. Dalam proses IPO ini Primaya menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, sedangkan penjamin emisi efek bakal ditentukan kemudian.
Prospektus tersebut juga menyebutkan dana hasil IPO akan diserap untuk belanja modal, terutama untuk pembelian tanah guna membangun rumah sakit baru di kota besar Sumatra dan Jawa. Sedangkan selebihnya akan digunakan untuk tambahan biaya pengembangan gedung dan layanan rumah sakit yang sudah ada, termasuk peningkatan kapasitas tempat tidur, dan diversifikasi layanan RS Grup Primaya.
Sejauh ini RS GrupPrimaya, telah mengelola 15 rumah sakit yang terletak di Pangkalpinang, Depok, Bekasi, Tangerang, Jakarta, Karawang, Sukabumi, Semarang, Palangkaraya, dan Makassar.
Bersamaan dengan IPO, Primaya bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 697.000.000 saham baru dalam rangka pelaksanaan mandatory convertible bond (MCB) kepada Archipelago Investment Pte.Ltd. Nilai pokok nominal penerbitan saham baru diperkirakan sebesar Rp627,3 miliar. Dengan dilaksanakannya MCB, persentase kepemilikan masyarakat akan berubah menjadi 2,17 persen dari total modal ditempatkan dan disetor.