Home / Korporasi / BUMN / Legenda Baru Batang Grand City Jadi Pemikat Investor Asing

Legenda Baru Batang Grand City Jadi Pemikat Investor Asing

Marketnews.id Seperti apa wajah kawasan industri terpadu Batang nanti? Apakah akan sepanas kawasan-kawasan industri lain yang ada di Tanah Air saat ini?

Diam-diam Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah punya jawabannya sejak lama. Semuanya tercermin dalam peta jalan yang sudah disiapkan sebagaimana Platform Investasi Jawa Tengah. Sesuai roadmap-nya, Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang akan terbagi atas tiga klaster sesuai karakter masing-masing.

Klaster 1, yang akan menempati lahan seluas 3.100 hektare (ha), diperuntukkan industri manufaktur, mebel, makanan dan minuman, pergudangan, garmen, otomotif, baterai, tekstil, dan industri kimia.

Klaster 2, seluas 800 ha, untuk industri makanan dan minuman, Industri ICT & Elektronik Pergudangan. Sedang klaster 3, seluas 400 ha, nantinya untuk penelitian dan pengembangan serta komersial.

Dalam pembangunan dan pengelolaannya KIP Batang akan dilakukan oleh sebuah konsorsium bentukan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara IX, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) dan Perusahaan Daerah Batang Aneka Usaha (Perumda Aneka Usaha) di Kabupaten Batang.

Untuk mendukung KIT Batang, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun sejumlah infrastruktur. Simpang susun akses sepanjang 3,1 kilometer, misalnya, akan menghubungkan KIT Batang dengan Jalan tol Batang – Semarang. Jalan kawasan 1A sepanjang 5 kilometer dan Jembatan Kali Mata Air 120 meter. Jalan kawasan 1B sepanjang 3,6 kilometer dan Jembatan Kali Kembar 80 meter.

Untuk memenuhi kebutuhan air PUPR sudah menyiapkan dua bendungan. Yaitu Bendungan Sungai Urang seluas 29,32 meter persegi dan Bendungan Kedung Langgar 142 hektare. Dari kedua bendungan itu akan tersedia air minum dengan kapasitas 285 lima per detik.

Sedang untuk mengendalikan pengairan PUPR membangun drainase di mata air sepanjang 400 meter, brontok 770 meter, pelabuhan 861 meter, dan pesanggrahan 100 meter.
Tidak hanya itu. Untuk mengolah sampah pun, PUPR menyiapkan tempat pengelolaan sampah terpadu kapasitas 35 ton per hari. Lalu untuk air limbah telah disiapkan instalasi pengolahan air limbah dengan kapasitas 18 ribu meter persegi per hari.

Pun untuk pemukiman ribuan karyawannya nanti. Pengelola kawasan akan menyediakan sejumlah 10 tower rumah susun lima lantai di sekitar KIT Batang. Masing-masing tower seluas 5.735 meter persegi akan mampu menampung 257 orang.

Kawasan industri ini, ungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dalam pembangunan merupakan pola baru karena menggunakan tanah negara dan fasilitas pemerintah, seperti jalan, air, sanitasi dan perumahan. “Sehingga investor hanya perlu membangun pabrik dan langsung beroperasi,” pungkas Basuki.

Jika sudah demikian, mungkin Basuki lupa. Bahwa yang dibangun bukan sekadar Kawasan, tapi legenda baru dunia industri.
HBS

Check Also

Darma Henwa Batalkan Hapus Defisit Rp1 Triliun Dalam Agenda RUPSLB

MarketNews.id- Emiten jasa pertambangan grup Bakrie, Darma Henwa terus berupaya menghapus akumulasi rugi atau defisit senilai …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *