MarketNews.id Jumlah utang Pemerintah dan Bank Sentral sepanjang September 2022 alami penurunan sekitar USD2,8 miliar. Hal sama juga terjadi pada utang swasta. Secara tahunan posisi Utang Luar Negeri (ULN) alami kontraksi 6,5 persen. Penurunan ULN diantaranya disebabkan kontraksi lembaga keuangan dan non keuangan diantaranya pembayaran neto utang dagang dan kewajiban lainnya.
Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2022 kembali menurun. Posisi ULN Indonesia pada akhir Agustus 2022 tercatat sebesar USD397,4 miliar atau turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar USD400,2 miliar.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Junanto Herdiawan, menjelaskan penurunan ULN disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta. Secara tahunan, posisi ULN Agustus 2022 mengalami kontraksi sebesar 6,5% (yoy) atau lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 4,1% (yoy).
“Posisi ULN Pemerintah pada Agustus 2022 sebesar USD184,9 miliar atau lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar USD185,6 miliar,” ujar Junanto dalam keterangannya, Senin 17 Oktober 2022.
Sementara itu ULN swasta juga melanjutkan tren penurunan dimana pada Agustus 2022 tercatat sebesar USD204,1 miliar atau menurun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar USD206,1 miliar. Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 2,0% (yoy) atau lebih dalam dari kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 1,2% (yoy).
Perkembangan tersebut disebabkan oleh kontraksi ULN lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) masing-masing sebesar 3,6% (yoy) dan 1,6% (yoy) antara lain karena pembayaran neto utang dagang dan kewajiban lainnya.
Ditegaskannya bahwa ULN Indonesia pada bulan Agustus 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 30,4%. Jumlah ini menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 30,7%.
“Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,1% dari total ULN,” pungkas dia.