MarketNews.id Mulai bergerak dan bertumbuhnya perekonomian secara nasional disambut optimistik oleh manajemen PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) perusahaan penyedia jasa solusi dan distribusi digital ini, akan lebih fokus lagi garap bisnis segmen solusi dan konsultasi digital serta distribusi digital yang terus tumbuh sepanjang semester pertama tahun ini.
Pada semester I-2022 PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) berhasil mencetak kinerja positif dan tercermin dari bisnis segmen Solusi dan Konsultasi Digital serta Distribusi Digital yang kompak tumbuh.
Adapun mengutip data perseroan, Jumat 29 Juli 2022 Unit Bisnis Solusi dan Konsultasi Digital mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,5 triliun atau tumbuh 21% di semester pertama tahun 2022 dibanding tahun sebelumnya.
Sementara itu, Unit Bisnis Distribusi Digital mencatatkan pendapatan sebesar Rp 7,4 triliun atau tumbuh sebesar 29% dari tahun lalu pada periode yang sama.
Dari sisi laba bersih, Unit Bisnis Solusi dan Konsultasi Digital menyumbangkan laba bersih sebesar Rp 162 miliar atau berkontribusi sebesar 60% dari total laba bersih MTDL pada semester pertama tahun 2022. Sedangkan laba bersih Unit Bisnis Distribusi Digital sebesar Rp 109 miliar atau 40% dari total laba bersih MTDL di semester I tahun 2022.
Sebagai catatan bahwa porsi laba bersih Unit Bisnis Distribusi Digital tidak semua tercatat di MTDL karena merupakan usaha patungan dengan Synnex Taiwan sehingga untuk laba bersih dibagi 50:50.
“MTDL optimistis kinerja positif ini akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan produk TIK, dan khususnya di solusi digital yang didukung oleh pertumbuhan investasi transformasi digital dan siklus bisnis yang biasanya meningkat di akhir tahun,” ujar Presiden Direktur MTDL, Susanto Djaja, dalam keterangan resmi , Jumat 29 Juli 2022.
Susanto menambahkan, dari Unit Bisnis Solusi dan Konsultasi Digital, sektor perbankan juga masih menjadi pelanggan terbesar yaitu berkontribusi sebesar 45% terhadap pendapatan Unit Bisnis Solusi dan Konsultasi Digital dibandingkan segmen konsumer lain.
“Hal ini karena industri perbankan sedang giat-giatnya dalam dua tahun terakhir melakukan transformasi digital, sehingga kebutuhan solusi serta konsultasi sangat meningkat tajam dimana sebelumnya porsi sektor perbankan rata-rata 35%,” tambahnya.
Selain perbankan, sektor minyak dan gas, serta telekomunikasi juga memiliki peluang yang besar untuk disasar. Perseroan juga akan terus meningkatkan jangkauan pemasaran pada segmen-segmen yang selama ini belum menjadi pasar utama seperti e-commerce dan keuangan digital.
Menurut Direktur MTDL, Randy Kartadinata, pesatnya perkembangan teknologi serta adopsi transformasi digital pada sektor perbankan, telekomunikasi, dan Oil & Gas menyimpan potensi luar biasa yang dapat digarap. Karenanya
MTDL optimistis hingga akhir tahun 2022 dapat meraih pertumbuhan pendapatan 15% dan pertumbuhan laba 20%.
Untuk mempercepat rencana bisnisnya, perseroan telah menyiapkan belanja modal atau capex sekitar Rp 250 miliar. Randy mengatakan, sampai dengan Mei 2022, belanja modal itu sudah terealisasi 48% atau sekitar Rp 119,4 miliar.
Penggunaan Capex tersebut sebagian besar ditujukan ditujukan untuk untuk penyewaan asset dan peralatan IT dari customer dan sisanya untuk ekspansi Gudang di beberapa tempat seperti Bandung, Yogyakarta dan Makassar serta biaya upgrade dan perawatan pada produk-produk IT MTDL.