Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) Raih Laba Bersih Rp 663 Miliar Di Semester I 2022 Atau Naik 30 Persen

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) Raih Laba Bersih Rp 663 Miliar Di Semester I 2022 Atau Naik 30 Persen

MarketNews.id Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) sepanjang semester pertama tahun ini catat kinerja positif. Seiring dengan peningkatan kegiatan bisnis dan perdagangan pada semester pertama tahun ini, total kredit bank tumbuh 8,1 persen jadi Rp 106,81 triliun. Rinciannya diantaranya adalah pertumbuhan kredit di pimpin oleh segmen kredit global banking yang tumbuh 16,7 persen. Segmen kredit CFS ritel tumbuh 9 persen, kredit KPR tumbuh 8,5 persen dan kredit otomotif tumbuh 10,8 persen.

PT Bank Maybank Indonesia, Tbk (BNII) pada semester I 2022 mencatatkan kenaikan laba sebelum pajak (PBT) sebesar 23,9% menjadi Rp944 miliar dari Rp762 miliar. Kemudian untuk laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (PATAMI) tercatat sebesar Rp663 miliar. Realisasi ini naik 30% dari Rp510 miliar pada periode tahun lalu.


“Peningkatan pada PBT dan PATAMI didukung oleh kondisi ekonomi yang berangsur membaik. Kinerja tersebut dikontribusikan terutama dari penurunan provisi karena membaiknya kualitas aset, serta didukung oleh pertumbuhan kredit, penurunan biaya dana (cost of funds), dan biaya overhead yang terkendali,” demikian dikutip dari keterangan resmi perseroan, Jumat 29 Juli 2022.


Pada periode itu BNII juga mencatat Net Interest Income (NII) atau pendapatan bunga bersih sebesar Rp3,48 triliun. Untuk marjin bunga bersih meningkat 18 basis poin menjadi 4,6% pada semester pertama 2022. Sementara itu fee based income atau pendapatan non-bunga di luar pendapatan fees dari global market naik 5,2% menjadi Rp818 miliar dari Rp777 miliar.


Seiring dengan peningkatan kegiatan bisnis dan perdagangan pada semester pertama 2022, total kredit bank tumbuh 8,1% menjadi Rp106,81 triliun dari Rp98,80 triliun pada periode tahun lalu. Pertumbuhan kredit untuk semester I 2022 merupakan yang pertama kalinya dicatat sejak awal pandemi.


“Pertumbuhan tersebut dipimpin oleh segmen kredit global banking yang tumbuh 16,7% menjadi Rp42,09 triliun dari Rp36,07 triliun. Untuk segmen kredit global banking juga tumbuh 19,4% secara kuartalan,” lanjutnya.


Total segmen kredit Community Financial Services (CFS) tumbuh 3,2% menjadi Rp64,73 triliun dari Rp62,73 triliun pada periode tahun lalu. Segmen kredit CFS Ritel mencatat pertumbuhan sebesar 9,0% di seluruh segmen ritel menjadi Rp35,95 triliun dari Rp32,98 triliun, seiring dengan perbaikan daya beli masyarakat pada semester pertama 2022.


Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terus bertumbuh sebesar 8,5% menjadi Rp15,65 triliun dari Rp14,42 triliun, serta pembiayaan otomotif anak perusahaan yang juga tumbuh 10,8%.


BNII mencatat rasio Non Performing Loan (NPL) konsolidasi yang membaik menjadi 3,5% (gross) dan 2,6% (net) pada Juni 2022. Perseroan terus menerapkan prinsip kehati-hatian serta menerapkan risk posture yang konservatif.


Posisi likuiditas bank tetap kuat dengan rasio kredit terhadap simpanan/ Loan to Deposit Ratio berada di posisi yang sehat pada level 84,0%. Sementara, Rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan likuiditas/bliquidity Coverage Ratio tercatat 165,3% pada Juni 2022.


Posisi permodalan Bank tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat 25,9% pada Juni 2022 dibandingkan 26,3% di Juni 2021. Total modal Bank tercatat naik menjadi Rp28,21 triliun pada Juni 2022 dari Rp27,16 triliun pada Juni 2021.

Check Also

Kilang Pertamina Internasional Hasilkan Dekarbonisasi 430 Ribu Ton CO2 Eq

MarketNews.id-Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat merupakan program yang perlu mendapatkan dukungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *