MarketNews.id Bank Indonesia (BI) lakukan kebijaksanaan penjualan obligasi yang selama ini di beli di masa pendemi bertujuan untuk menyerap kelebihan likuiditas di pasar, sekaligus mendorong imbal hasil obligasi agar aset Indonesia menjadi lebih menarik di tengah pengetatan moneter global.
Bank Indonesia mengatakan, rencana pelepasan obligasi yang dibeli selama pandemi akan dilakukan dengan hati-hati. Sejumlah analis memperingatkan langkah itu dapat memicu arus keluar dana ekuitas surat utang dan memperumit kesepakatan dengan otoritas fiskal.
Menurut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, BI telah menjual obligasi sekitar Rp1,1 triliun pada awal pekan lalu, dan berencana menjual obligasi sekitar Rp70 triliun dengan masa jatuh tempo lima tahun ke bawah.
Namun demikian, Perry tidak menjabarkan kerangka waktu penerapan rencana tersebut.
Dalam conference call dengan investor, Kamis pekan lalu, Perry menyebutkan bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk menyerap kelebihan likuiditas pasar, sekaligus mendorong imbal hasil obligasi agar aset Indonesia menjadi lebih menarik di tengah pengetatan moneter global.
Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo mengatakan bahwa keputusan tersebut harus dilihat sebagai “sinyal yang lebih kuat” bahwa BI ingin mengurangi risiko inflasi dan nilai tukar. Bahkan ketika menahan kenaikan suku bunga dari tingkat era pandemi – yang telah menjadikannya salah satu bank sentral paling tidak hawkish di dunia.
“BI tentunya akan memastikan likuiditas perekonomian tetap memadai untuk mendukung pemulihan ekonomi dan kami telah melakukan perhitungan yang matang,” kata Dody seperti dikutip Reuters, Senin 25 Juli 2022. Ia menambahkan, jumlah obligasi yang dilepas akan tergantung pada dinamika pasar.
Seperti diketahui, hingga 20 Juli lalu, BI memegang obligasi senilai Rp1.263,27 triliun, naik dari Rp273,21 triliun pada akhir 2019. Data pemerintah menunjukkan, pemilikan obligasi itu merupakan bagian dari program pelonggaran kuantitatif untuk membantu mendukung ekonomi yang dilanda pandemi.
MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal