Marketnews.id Buat masyarakat pasar modal, langkah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang belum satu tahun menjual saham perdana di bursa dan berencana akan melakukan private placement dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 118.436.392.950 saham Seri A jadi bahan diskusi menarik.
Buat yang optimistik, langkah perseroan lakukan private placement hal yang wajar sebagai strategi meraih dana sesuai harapan awal. Sebaliknya, ada yang menilai kurang matangnya tim penjamin emisi membaca pasar.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMT-HMETD) alias private placement dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 118.436.392.950 saham Seri A.
Dalam surat resmi perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertanggal 20 Mei 2022, Corporate Secretary GOTO, RA Koesoemohadiani menyatakan, jumlah saham Seri A yang akan dikeluarkan tersebut setara dengan 10 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Menurut Koesoemohadiani, rencana pelaksanaan private placement tersebut dalam rangka pengembangan kegiatan usaha GOTO dan untuk memperkuat posisi permodalan perseroan.
“Melalui PMT-HMETD, perseroan diharapkan mendapat alternatif sumber pendanaan untuk kepentingan perseroan dan anak perusahaan”.
Berdasarkan keterangan manajemen GOTO, dana hasil pelaksanaan private placement ini untuk mendukung kebutuhan modal kerja GOTO, PT Tokopedia, PT Dompet Anak Bangsa dan/atau PT Multifinance Anak Bangsa.
Adapun periode pelaksanaan private placement selama kurun satu tahun sejak perseroan mendapatan persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) terkait PMT-HMETD.
Penerbitan saham baru dalam konteks PMT-HMETD ini akan meningkatkan jumlah saham yang dikeluarkan GOTO, sehingga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan. Selain itu, pelaksanaan private placement juga akan memberikan dana tambahan bagi GOTO untuk memperkuat struktur permodalan.
Setelah pelaksanaan PMT-HMETD menjadi efektif, maka persentase kepemilikan saham dari para pemegang saham GOTO akan mengalami dilusi sebesar maksimum 9,09 persen.