Marketnews.id Sepekan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) alami peningkatan 1,09 persen ditutup pada posisi 7.078. Kapitalisasi saham juga ikut terangkat 1,1 persen jadi Rp8, 909 triliun. Sementara dari sisi jumlah rata rata transaksi harian alami penurunan 10,35 persen dan rata rata frekuensi harian ikut turun jadi 1.242.024 transaksi.
Selama sepekan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 28 Maret-1 April 2022, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) mengalami penurunan 1 persen menjadi Rp13,84 triliun dibanding sepekan sebelumnya, yakni Rp13,97 triliun per hari.
Berdasarkan data perdagangan BEI yang dikutip di Jakarta, Minggu 3 April penurunan kinerja perdagangan juga tercermin pada rata-rata volume transaksi harian yang anjlok 10,35 persen menjadi 22,54 miliar saham dari 25,14 miliar saham per hari pada sepekan sebelumnya.
Sedangkan, rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan terakhir tercatat menyusut 3,14 persen menjadi 1.242.024 transaksi dari 1.282.303 transaksi per hari pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada penutupan perdagangan akhir pekan ini berada di level 7.078 atau mengalami penguatan 1,09 persen dibanding penutupan pada akhir pekan sebelumnya di level 7.002.
Nilai kapitalisasi pasar di BEI pada perdagangan akhir pekan ini tercatat meningkat 1,1 persen menjadi Rp8.909,47 triliun dibanding pekan sebelumnya sebesar Rp8.812,31 triliun.
Pada perdagangan Jumat 31 Maret 2022, investor tercatat melakukan aksi beli bersih Rp1,28 triliun. Sedangkan untuk sepanjang 2022 yang berakhir 31 Maret 2022, nilai beli bersih investor asing mencapai Rp33,33 triliun.
Selama sepekan perdagangan, BEI menerima pencatatan enam obligasi dan satu sukuk, yakni Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III-2022 sebesar Rp1,74 triliun yang diterbitkan PT Indomobil Finance Indonesia, Obligasi Berkelanjutan V Tahap III-2022 Rp2 triliun yang diterbitkan PT Federal International Finance.
Kemudian, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II-2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap II-2022 yang masing-masing senilai Rp250 miliar dan Rp109,03 miliar.
Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan II Tahap II-2022 senilai Rp1,5 triliun yang diterbitkan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
BEI juga menerima pencatatan Obligasi II-2022 senilai Rp3,5 triliun yang diterbitkan PT OKI Pulp & Paper Mills. Terakhir, pencatatan Obligasi Berkelanjutan III.Tahap II-2022 senilai Rp800 miliar yang diterbitkan PT Maybank Indonesia Finance.
Dengan demikian, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di sepanjang 2022 sebanyak 33 emisi dari 27 emiten senilai Rp38,74 triliun.
Maka, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sebanyak 491 emisi, dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp449,6 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 125 emiten.
Adapun Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 151 seri, dengan nilai nominal Rp4.833,87 triliun dan USD200,65 juta. Sedangkan, Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sepuluh emisi senilai Rp4,56 triliun.