Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) Per Akhir Maret 2022 Mampu Raih Laba Bersih Rp3,6 Triliun

Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) Per Akhir Maret 2022 Mampu Raih Laba Bersih Rp3,6 Triliun

Marketnews.id Strategi investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) sepanjang kuartal pertama tahun ini dianggap berhasil. Investasi portofolio maupun investasi langsung yang dilakukan perseroan telah menghasilkan laba sebesar Rp 3,6 triliun. Ke depan, perseroan akan tetap fokus lakukan investasi pada industri digital, pelayanan kesehatan, energi terbarukan dan konsumer.

Laba bersih yang berhasil dikoleksi oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) hingga kuartal I 2022 sebesar Rp3,6 triliun. Jumlah ini naik signifikan sebesar 208 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


Presiden Direktur SRTG, Michael William P Soeryadjaja menjelaskan bahwa kenaikan laba itu ditopang melesatnya nilai portofolio yang belum dijual. Nilai pasar sejumlah portofolio investasi perseroan terus melanjutkan penguatan seperti yang terjadi sejak semester II tahun 2021.

Menurutnya, kenaikan harga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menjadi katalis utama kenaikan NAV (Net Asset Value) perseroan di kuartal I tahun 2022 ini.


“Kinerja positif Perseroan di awal tahun ini menunjukkan bahwa strategi investasi Saratoga di sektor-sektor kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat optimal,” jelas Michael melalui keterangan resminya, Selasa 26 April 2022.


Untuk mempertahankan kinerja yang positif di tengah ancaman Covid-19 yang masih terjadi SRTG memprioritaskan untuk melakukan efisiensi sumber daya untuk mendukung kinerja bisnisnya. Saratoga berusaha menjaga rasio biaya dan utang pada tingkat yang sehat.


“Kami mencatatkan biaya operasional tahunan terhadap NAV sebesar 0,3 persen dan nilai pinjaman bersih sebesar 4,7 persen dari NAV,” ungkapnya.


Sementara itu Direktur Investasi SRTG, Devin Wirawan menambahkan, pihaknya akan tetap mengalokasikan anggaran untuk merealisasikan rencana investasinya di sejumlah sektor strategis. Seperti industri teknologi digital, pelayanan kesehatan, energi terbarukan, dan konsumer yang terus mendapatkan momentum pertumbuhannya sejak pandemi terjadi lebih dari dua tahun lalu.


Menurut Devin, setiap tahun Saratoga mengalokasikan dana sekitar USD100 juta – USD150 juta baik untuk investasi di perusahaan baru atau pada portofolio yang sudah ada. Tahun ini sektor teknologi digital, pelayanan kesehatan, energi terbarukan, dan konsumer menjadi perhatian Perseroan mengingat potensi pertumbuhannya masih sangat tinggi dalam jangka panjang.


“Dengan neraca keuangan yang sehat, kami optimis dapat memaksimalkan setiap peluang investasi yang mampu memberikan peningkatan nilai perusahaan yang optimal dalam jangka panjang,” tambah Devin.

Check Also

Kilang Pertamina Internasional Hasilkan Dekarbonisasi 430 Ribu Ton CO2 Eq

MarketNews.id-Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat merupakan program yang perlu mendapatkan dukungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *