Marketnews.id PT Ciputra Development Tbk (CTRA) atau banyak dikenal sebagai Ciputra Grup, adalah emiten yang bergerak dalam bidang pengembang dan penjualan real estate. Sepanjang tahun lalu kembali mencatat kinerja positif. Perusahaan milik keluarga Ciputra ini, berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 1,74 triliin di 2021. Peningkatan laba ini diantaranya lantaran meningkat nya pendapatan perseroan.
Sepanjang 2021, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan laba bersih sebesar Rp1,74 triliun atau mengalami kenaikan dibanding setahun sebelumnya yang senilai Rp1,32 triliun. Peningkatan laba tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan pada tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan CTRA yang dikutip Minggu 17 April 2022, jumlah pendapatan untuk Tahun Buku 2021 mencapai Rp9,73 triliun atau mengalami kenaikan dibanding perolehan di 2020 yang sebesar Rp8,07 triliun.
Seiring dengan peningkatan pendapatan tersebut, beban pokok pendapatan CTRA di 2021 tercatat meningkat menjadi Rp4,89 triliun dari Rp3,95 triliun pada 2020. Sehingga, laba bruto pada tahun lalu menjadi Rp4,84 triliun atau meningkat 17,47 persen (year-on-year).
Sementara itu, jumlah laba usaha CTRA untuk periode yang berakhir 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp3,36 triliun atau mengalami kenaikan dibanding periode yang sama di 2020 sebesar Rp2,65 triliun.
Adapun laba sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan CTRA untuk Tahun Buku 2021 sebesar Rp2,14 triliun atau lebih besar dibanding setahun sebelumnya yang senilai Rp1,43 triliun.
Dengan jumlah beban pajak penghasilan (neto) di 2021 yang sebesar Rp49,15 miliar, maka laba tahun berjalan CTRA menjadi Rp2,09 triliun atau lebih tinggi dibanding 2020 yang senilai Rp1,37 triliun.
Sedangkan, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk Tahun Buku 2021 adalah sebesar Rp1,74 triliun. Sebagaimana diketahui, untuk Tahun Buku 2020 jumlah laba bersih CTRA sebesar Rp1,32 triliun.
Per 31 Desember 2021, CTRA tercatat mampu menekan liabilitas menjadi Rp21,27 triliun dari posisi per 31 Desember 2020 yang sebesar Rp21,8 triliun. Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Desember 2021 tercatat meningkat menjadi Rp19,39 triliun dari Rp17,46 triliun pada akhir Desember 2020.