Marketnews.is Pasar modal syariah Indonesia secara perlahan tapi pasti kinerjanya mengikuti pasar modal Indonesia. Bahkan dalam beberapa hal tertentu aktivitas pasar modal syariah melebihi pasar modal konvensional.
Misalnya, dari 782 emiten tercatat, ada 480 emiten syariah. Sementara emiten bukan syariah hanya 302 emiten. Jadi wajar bila frekwensi transaksi harian syariah berkontribusi 52,3 persen terhadap total transaksi harian saham di BEI. Begitu juga dari volume transaksi berkontribusi 53,8 persen.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pasar modal syariah telah menunjukkan kinerja yang baik dan memuaskan memasuki kuartal II/2022. Kinerja pasar modal syariah ini sejalan dengan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah menembus level psikologis 7.000.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan, sejalan dengan IHSG, indeks saham syariah juga telah melewati level psikologisnya di level 200. Indeks saham syariah tercatat berada pada level 205,5 pada penutupan perdagangan Rabu 13 April 2022.
“Berdasarkan data yang kami miliki per 12 april 2022, untuk ISSI ini secara year-to-date (YTD) mengalami kenaikan 5,76 persen di level 203,5,” kata Hasan, dalam sambutan pada acara edukasi wartawan Pasar modal yang dilaksanakan secara virtual, Kamis 14 April 2022.
Hasan melanjutkan, saham syariah juga terus mendominasi pasar saham secara keseluruhan di BEI, dengan 480 saham yang masuk ke dalam kelompok saham syariah. Jumlah tersebut mencakup 61,38 persen dari total keseluruhan saham yang tercatat di BEI saat ini.
Hasan juga mencatat, ISSI memiliki total kapitalisasi pasar syariah senilai Rp4. 315,5 triliun atau 46 persen dari total kapitalisasi pasar saham yang tercatat di BEI.
“Kalau kita lihat transaksi harian, nilai transaksi harian saham syariah berkontribusi 52,3 persen terhadap total transaksi harian saham BEI. Frekuensi transaksinya 64,4 persen dan volume transaksi berkontribusi 53,8 persen,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, pada 2022 dilaporkan terdapat 13 saham syariah tercatat baru atau 81 persen dari total pencatatan saham baru di BEI yang saat ini mencapai 16 saham.
“Guna mendorong investor syariah aktif, kami rutin mengadakan edukasi, pengembangan pasar, dan inovasi produk. Kami akan terus mendorong kehadiran AB SOTS bergabung untuk menjadi SOTS yang menerapkan simplifikasi online dalam pembukaan rekening saham syariah. Harapannya bisa mempercepat pertumbuhan saham dan investor syariah,” ucapnya.
Dari sisi perkembangan jumlah investor syariah dari Pulau Jawa masih mendominasi dibandingkan dari luar pulau Jawa. Untuk luar Jawa BEI akan terus melakukan sosialisasi secara daring maupun langsung. Khusus luar Jawa BEI akan lebih fokus sosialisasi secara langsung agar dapat ber-interaksi dalam memanfaatkan teknologi dalam bertransaksi.