Marketnews.id Berita positif tentang perekonomian nasional muncul dari Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sinyal positif perbaikan keuangan negara sudah mulai tampak dari terjadinya surplus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 0,11 persen. Bila dicermati, terjadi pertumbuhan penerimaan negara dan tertahannya belanja negara. Tapi fakta ini belum mencerminkan keseluruhan perekonomian hingga akhir 2022.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) 2022 mencatatkan surplus 0,11% pada Februari 2022. Capaian ini membaik signifikan dibanding Februari 2021 meskipun melambat dibandingkan posisi bulan Januari 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pada Februari 2022, surplus APBN Rp19,7 triliun merupakan nilai yang setara dengan 0,11% terhadap produk domestik bruto (PDB). Menurutnya, posisi defisit APBN per Februari 2022 berbalik positif dibandingkan dengan Februari 2021 yang defisit Rp63,3 triliun. Kondisi ini menjadi sinyal positif perbaikan keuangan negara.
” APBN kita kalau dilihat pada Februari 2022 yang penerimaannya tumbuh dan belanja tertahan, ini cukup bagus. Namun, ini belum menggambarkan keseluruhan cerita tahun 2022, perjalanan masih cukup panjang dan masih cukup dinamis yang harus kita antisipasi,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA secara virtual, Senin 28 Maret 2022.
Namun posisi surplus APBN pada Februari 2022 melambat dari Januari 2022 yang surplus 0,16%. Pada bulan pertama tahun ini, surplus tercatat senilai Rp28,9 triliun atau setara dengan 0,16% terhadap APBN .
Kondisi surplus APBN pada Februari 2022 terjadi karena pendapatan negara mencapai Rp302,4 triliun dan belanja negara Rp282,7 triliun. Pendapatan negara tercatat tumbuh hingga 37,7 persen (year-on-year/YoY) dan belanja negara turun tipis 0,1 persen (YoY).
“Keseimbangan primer pada Februari 2022 tercatat surplus Rp61,7 triliun, berbalik membaik dibandingkan dengan Februari 2021 yang negatif Rp22,9 triliun,” ujar Sri Mulyani.
Selain itu, APBN per Februari 2022 masih mencatatkan sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) senilai Rp103,7 triliun. Nilainya berkurang dari Februari 2021 senilai Rp211,5 triliun tetapi naik dari posisi Januari 2022 senilai Rp25,9 triliun.