Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Sepekan Perdagangan Saham Di BEI, Rata-rata Transaksi Harian Naik 9,25 Persen Jadi Rp 21,74 Triliun

Sepekan Perdagangan Saham Di BEI, Rata-rata Transaksi Harian Naik 9,25 Persen Jadi Rp 21,74 Triliun

Marketnews. id Ditengah berguguran nya pasar modal di Amerika dan Eropa serta kekhawatiran terjadinya stagflasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) justru catat peningkatan rata rata transaksi harian menjadi Rp 21,74 triliun. Kekhawatiran terjadinya Bearish di pasar modal negara maju, justru membuat semakin menarik nya pasar modal di negara berkembang termasuk Indonesia di dalamnya.

Selama sepekan terakhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 7-11 Maret 2022, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) tercatat melonjak 9,52 persen menjadi Rp2,74 triliun dari sepekan sebelumnya, yakni Rp19,85 triliun per hari.


Berdasarkan data perdagangan BEI yang dikutip di Jakarta, Minggu, 13 Maret 2022 kinerja positif bursa saham juga terjadi pada data rata-rata frekuensi transaksi harian yang meningkat 0,92 persen menjadi 1.634.152 transaksi dari 1.619.196 transaksi per hari pada pekan sebelumnya.


Namun, laju Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) selama sepekan tercatat menurun 0,08 persen ke level 6.922 dibandingkan akhir pekan sebelumnya di 6.928. Nilai kapitalisasi juga turut menurun 0,62 persen menjadi Rp8.684,69 triliun dari Rp8.738,446 triliun.


Bahkan, data rata-rata volume transaksi harian BEI mengalami penyusutan hingga 15,49 persen menjadi 24,1 miliar saham dari 28,51 miliar saham per hari pada sepekan sebelumnya.


Pada perdagangan Jumat, 11 Maret 2022, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp73,77 miliar. Sedangkan sepanjang 2022 hingga 11 Maret 2022, investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp17,5 triliun.


Selama sepekan perdagangan, BEI menerima tiga pencatatan perdana saham yang dilakukan PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM), PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) dan PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA).


Selain itu, BEI juga menerima lima pencatatan obligasi, diterbitkan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), PT Tamaris Hydro dan PT Bank UOB Indonesia.


Dengan demikian, jumlah emisi obligasi dan sukuk sepanjang 2022 sebanyak 22 emisi dari 18 emiten, dengan jumlah nilai emisi mencapai Rp23,07 triliun. Maka, saat ini total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sebanyak 491 emisi, dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp440,03 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 125 emiten.


Sementara itu, jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 147 seri dengan nilai nominal Rp4.764,63 triliun dan USD200 juta. Sedangkan, Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sepuluh emisi senilai Rp4,86 triliun.

Check Also

Pasar Modal Indonesia Kembali Salurkan Bantuan Untuk Lingkungan Dan Pendidikan

MarketNews.id-Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *