Marketnews.id PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) melihat masih besarnya potensi pasar di segmen non pemerintah menjadi target utama perusahaan untuk terus berkembang dan tumbuh di tahun 2022 ini. Melihat keberhasilan perusahaan pemasok alat kesehatan ini tahun lalu, manajemen IRRA optimistik akan meraih pertumbuhan 40-50 persen di tahun ini.
Emiten penyedia peralatan dan perlengkapan medis PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) menargetkan pertumbuhan hingga 50 persen secara organik pada 2022.
Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif mengatakan, tahun ini emiten berkode saham IRRA ini menargetkan pertumbuhan secara organik di kisaran 40 persen hingga 50 persen, baik untuk pendapatan maupun laba bersih.
“Target kami tahun ini, pertumbuhan secara organik mencapai 40 persen hingga 50 persen. Tahun ini kami berharap bisa merealisasikan proses transformasi kami, sehingga langkah in organik tersebut bisa memperbesar pertumbuhan kami di tahun ini dan ke depan,” ujar Heru dalam keterangan resminya, Senin, 7 Maret 2022.
Dia melanjutkan, IRRA melihat potensi dari pertumbuhan segmen non-pemerintah masih sangat besar. Kontribusi segmen pelanggan non-pemerintah yang terdiri dari korporasi dan ritel, tercatat mampu menjadi yang terbesar dengan porsi mencapai 50,3 persen ke perseroan pada 2021.
Selain itu, pelanggan di segmen ini meningkat dibandingkan tahun 2020 yang porsinya masih sebesar 34 persen dan pada 2019 dibawah 30 persen.
“Pertumbuhan segmen non-pemerintah masih sangat besar, sehingga dengan terus melakukan ekspansi jaringan dan penambahan portofolio produk yang dimiliki, perseroan optimis bisa kembali merealisasikan target di tahun ini,” tutur Heru.
Adapun sepanjang 2021, IRRA membukukan pendapatan sebesar Rp1,32 triliun di 2021. Pendapatan ini tumbuh 134 persen jika dibandingkan pendapatan perseroan di periode yang sama tahun lalu (YoY) yang sebesar Rp563,89 miliar.
Laba bersih perseroan sepanjang tahun 2021 juga meningkat menjadi Rp112,38 miliar atau tumbuh 86 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp60,29 miliar. Dengan target pertumbuhan laba sekitar 50 persen, maka laba bersih perseroan diproyeksikan akan mencapai sekitar Rp150-Rp160 miliar di 2022.