Home / Korporasi / BUMN / BRI : Penyaluran Pada Kredit Mikro Akan Capai 45 Persen Di 2025

BRI : Penyaluran Pada Kredit Mikro Akan Capai 45 Persen Di 2025

Marketnews.id Kontribusi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kepada masyarakat Indonesia lewat penyaluran kredit mikro dan ultra mikro semakin nyata. Dalam rencana kerja BBRI pada 2025, porsi kredit mikro akan menjadi 45 persen dari keseluruhan kredit yang disalurkan oleh BBRI.

Seperti diketahui, segmen mikro dan ultra mikro memiliki pertumbuhan yang cepat dan lebih tangguh menghadapi pendemi. Hal ini terlihat dari jumlah penambahan nasabah yang meningkat dalam lima tahun terakhir.

Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Supari mengatakan, porsi kredit mikro diproyeksikan akan semakin mendominasi di BRI. Dengan pertumbuhan yang tinggi, mengubah komposisi kredit mikro terhadap total portofolio kredit BRI, dari 40% sebelum masa pandemi menjadi 42%.


“Maka semakin nyata kontribusi BRI kepada masyarakat level mikro dan ultra mikro untuk semakin menjangkau mereka dalam hal pembiayaan. Dan dalam corporate planning BRI pada 2025 nanti porsi kredit mikro akan menjadi 45%,” kata Supari dalam keterangan tertulis, Selasa 22 Maret 2022.


Segmen mikro dan ultra mikro memiliki pertumbuhan yang cepat dan lebih tangguh menghadapi pandemi. Ini bisa dilihat juga dari penambahan jumlah nasabah.

Pada kurun waktu 5 tahun sebelum pandemi, rata-rata penambahan nasabah penjaman setiap tahun berada di kisaran 400.000-600.000 nasabah.
“Memasuki masa pandemi pada 2020 penambahan nasabah mencapai 1,2 juta. Adapun tahun lalu bertambah 1,4 juta nasabah,” ujar Supari.


Disbursement kredit mikro harian-pun meningkat dengan rata-rata Rp1,7 triliun per hari. Peningkatan tersebut menurutnya tak lepas dari kebijakan pemerintah yang tepat dalam penanggulangan pandemi. Oleh karena itu pada 2022, BRI khususnya bisnis mikro akan tumbuh double digit. Kemudian dari riset terakhir terkait dengan optimisme UMKM di dalam Index Bisnis UMKM semua optimistis.


“Penyaluran KUR yang didominasi sektor mikro ini juga menjadi wujud nyata BRI untuk meningkatkan inklusi keuangan, salah satu isu prioritas yang diangkat dalam presidensi G20 2022 di Bali,” tegas Supari.


BRI sendiri mendapatkan alokasi dana KUR sebesar Rp260 triliun atau setara 70% dari total dana KUR yang sebesar Rp373,17 triliun. Sebanyak 60% dana KUR, kata Supari, bakal dikucurkan di sektor produktif.


BRI sebagai bank dengan portofolio UMKM terbesar, optimististis akan dapat mencapai target KUR 2022 hingga akhir tahun. Melihat ke belakang, penyaluran KUR untuk sektor produktif di BRI telah menembus 59% pada tahun 2022.


“Maka kami akan dorong menjadi 60% pada 2022 ini. Mudah-mudahan kami semakin concern dengan sektor produktif sehingga bisnis nasabah dipastikan dapat tumbuh dengan sustainable,” ucap Supari.


Optimalisasi penyaluran KUR juga terus dilakukan BRI dari aspek pemerataan. Menurut data BRI, terjadi kenaikan rata-rata rumah tangga penerima KUR. Pada 2019, rata-rata penerima KUR adalah 6 penerima dari 100 rumah tangga. Angka itu meningkat menjadi 8 penerima KUR dari 100 rumah tangga pada 2020.


“Pada 2021 menjadi 11 dan tahun 2022 ini kami upayakan dari 100 rumah tangga 13 akan menerima KUR. Mudah-mudahan dengan jangkauan seperti ini apa yang diharapkan pemerintah untuk membangun pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang semakin tangguh dan kuat akan terjadi sehingga nanti mereka akan naik kelas,” papar Supari.

Check Also

Kilang Pertamina Internasional Hasilkan Dekarbonisasi 430 Ribu Ton CO2 Eq

MarketNews.id-Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat merupakan program yang perlu mendapatkan dukungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *