Marketnews.id Memperbaiki regulasi dan insentif di hulu migas jadi salah satu strategi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Selain itu SKK Migas juga akan mengarahkan pemegang Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) untuk peningkatan produksi jangka menengah dan panjang. Serta mengarahkan investasi pada sektor hulu migas.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bertekad akan mengejar target produksi minyak sebesar 1 juta barel oil per day ( BOPD ) di tahun 2030.
Selain itu pemerintah melalui SKK Migas juga akan mengejar target produksi gas sebanyak 12 miliar standar kaki kubik gas per hari.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan untuk mencapai target itu beberapa strategi telah ditetapkan dan saat ini beberapa di antaranya sudah berproses. Menurutnya, pencapaian target tersebut menjadi sangat penting dilakukan demi upaya meningkatkan ketahanan energi nasional. Selain itu juga dalam rangka untuk mengurangi defisit neraca migas.
“Target produksi 1 juta barel minyak dan 12 miliar gas akan tetap kita bidik. Kita tidak ada kata mundur, kita akan terus berjuang menuju ke sana dengan strategi-strategi yang ditetapkan pemerintah,” kata Dwi Soetjipto dalam konferensi pers virtual, Senin, 17 Januari 2022.
Secara rinci beberapa strategi yang ditempuh SKK Migas dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama ( KKKS ) dan juga stake holder terkait yaitu proyek-proyek hulu migas diarahkan untuk peningkatan produksi jangka menengah dan panjang. Selain itu investasi juga diarahkan pada sektor hulu migas.
Strategi lainnya adalah optimalisasi produksi lapangan ke eksisting. Kemudian melalui transformasi sumber daya kontingensi ke produksi, mempercepat chemical EOR (Enhanced Oil Recovery).
“Kami juga akan terus mendongkrak eksplorasi migas dan terus berupaya memperbaiki regulasi dan insentif di hulu migas,” pungkas dia.