Marketnews.id Buyback saham yang dilakukan oleh emiten biasanya lantaran harga saham emiten dinilai terlalu rendah oleh manajemen.
Buat emiten yang memiliki kas likuid, opsi membeli kembali saham di pasar sekunder jadi pilihan. Dari buyback saham, diharapkan saham perseroan akan naik sesuai ekspektasi atau hitungan fundamental emiten.
PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) telah melakukan buyback saham hingga akhir Desember 2021 senilai Rp 41,82 miliar dari rencana pembelian sebesar Rp 100 miliar.
Hingga akhir Desember 2021, PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) telah merealisasikan pelaksanaan program pembelian kembali (buyback) saham sebesar Rp41,82 miliar, sedangkan alokasi dana yang disediakan selama periode buyback saham mencapai Rp100 miliar.
Berdasarkan keterangan resmi manajemen PSSI yang dipublikasikan di Jakarta, Jumat, 7 Januari 2022 perseroan akan melanjutkan kembali program buyback saham di 2022. Sebelumnya, PSSI menyampaikan bahwa pelaksanaan buyback saham dilakukan selama kurun 17 Juni 2021-16 Juni 2022.
“Hingga akhir 2021, perseroan telah membeli 123.946.600 lembar saham dari total 300 juta lembar jumlah maksimal saham yang diijinkan untuk dibeli kembali atau sebesar 5,5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh,” demikian disebutkan manajemen PSSI.
Pada periode pelaksanaan buyback saham di 2021, harga rata rata pembelian kembali saham PSSI adalah senilai Rp337 per lembar. Adapun jumlah dana yang telah dikeluarkan untuk program ini hingga 31 Desember 2021 mencapai Rp41,82 miliar.
Harga maksimal per saham yang dibeli PSSI senilai Rp500 per lembar, dengan nilai maksimal total pembelian kembali sebesar Rp100 miliar selama kurun 12 bulan sejak persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) yang digelar pada 17 Juni 2021.
Masih ada sekitar 176 juta lembar saham lagi yang akan dibeli oleh manajemen PT PSSI dengan harga maksimal Rp500 per saham. Masa penjualan pun masih tersisa sekitar enam bulan lagi. Per hari ini, Jumat 7 Januari 2022, harga saham PSSI telah menyentuh harga Rp 398 per saham. Masih ada selisih hingga harga tertinggi yang akan di beli oleh manajemen.