Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Mirrae Asset Sekuritas : Pertumbuhan Ekonomi RI Di Kuartal III Diprediksi 4,5 Persen

Mirrae Asset Sekuritas : Pertumbuhan Ekonomi RI Di Kuartal III Diprediksi 4,5 Persen

Marketnews.id Hampir bersamaan lembaga riset ekonomi, Pemerintah lewat Kemenkue dan lembaga dunia memprediksi perekonomian nasional Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini akan terus meningkat.

Bahkan PT Mirrae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi akan mencapai 4,5 persen.

Surplus neraca perdagangan, cadangan devisa yang terus meningkat, indeks manufaktur yang ekspansif serta inflasi yang terkendali membuat banyak pihak optimistik Indonesia akan lebih cepat pulih setelah mengalami tantangan di awal awal pendemi Covid-19 melanda negeri ini.

Fundamental perekonomian Indonesia terus menunjukkan tanda – tanda perbaikan menjelang akhir 2021. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q3 2021 diprediksi akan mencapai 4,5% year on year (yoy).


“Sementara untuk tahun 2021 Kementerian Keuangan memperkirakan akan mencapai 4% dan untuk tahun 2022, Pemerintah bersama Bank Indonesia dan Badan Anggaran DPR menetapkan target pertumbuhan 5,2%,” kata Senior Investment Information, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Nafan Aji Gusta dalam Mirrae Asset Media Day virtual, Kamis, 4 Nopember 2021.


Kinerja neraca perdagangan Indonesia per September 2021 mencatatkan surplus USD4,37 miliar, dengan porsi kenaikan ekspor sebesar 47,64% menjadi USD20,60 miliar dan impor naik 40,31% menjadi USD16,23 miliar per September 2021 (YoY).

Hasil kinerja neraca perdagangan ini melanjutkan tren surplusnya selama 17 bulan berturut-turut.
“Surplusnya neraca perdagangan tersebut didorong oleh permintaan yang kuat dan kenaikan harga komoditas utama RI,” ujar Nafan.


Perkembangan tingkat inflasi juga menunjukkan tren menggembirakan. Inflasi Indonesia sempat drop menjadi 1,33% yoy pada Juni 2021 setelah mencatat 1,68% yoy pada Mei 2021. Namun kemudian inflasi Indonesia terus bergerak naik pada Juli 2021 sebesar 1,52%, Agustus 2021 1,59%, September 2021 1,60%.
“Terakhir bulan lalu mencapai 1,66% yoy,” jelas Nafan.


Sejak Mei 2021, cadangan devisa Indonesia juga terus menerus meningkat. Setelah mencatat USD136,4 miliar pada Mei lalu, posisi cadangan devisa Indonesia pada September lalu mencapai USD146,9 miliar.


Nafan memperkirakan BI akan tetap mempertahankan BI7DRR sebesar 3,5% sampai akhir tahun 2021. Namun karena Federal Reserve (The Fed) telah mengumumkan melaksanakan tapering mulai akhir bulan ini, kemungkinan BI akan mulai menaikkan BI7DRR pada tahun depan.


“Jadi mulai tahun depan era suku bunga rendah di Indonesia akan mulai berakhir,” tutup Nafan.

Bila prediksi ini terjadi, dimana tingkat suku bunga akan ikut meningkat, tentunya akan berpengaruh pada laju pertumbuhan kredit dan secara tidak langsung akan berpengaruh pula pada angka pertumbuhan ekonomi di tahun tahun mendatang.

Check Also

Bank BCA Akhirnya Siapkan Dana Rp1 Triliun Buat Buyback Sahamnya Dari Pasar

MarketNews.id- Bank Central Asia (BBCA), alokasikan kas sebesar Rp1 triliun guna mewujudkan terciptanya kegiatan pasar …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *