Marketnews.id Peningkatan nilai penjualan secara signifikan jadi penopang naiknya laba bersih perusahaan tambang milik Pemerintah ini dari Rp835,75 miliar menjadi Rp 1,71 triliun. Meningkatnya harga jual juga ikut mendorong naiknya penjualan perseroan dari Rp18,04 triliun pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi Rp 26,48 triliun di kuartal ketiga tahun ini.
Selama sembilan bulan pertama 2021, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) membukukan laba bersih sebesar Rp1,71 triliun atau mengalami kenaikan dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp835,78 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan ANTM yang dipublikasi di Jakarta, Jumat,12 Nopember 2021, peningkatan jumlah laba bersih tersebut ditopang oleh kenaikan nilai penjualan selama sembilan bulan pertama tahun ini yang menjadi sebesar Rp26,48 triliun dari Rp18,04 triliun pada periode yang sama di 2020.
Seiring dengan pertumbuhan nilai penjualan tersebut, beban pokok penjualan ANTM per Kuartal III-2021 tercatat meningkat menjadi Rp21,34 triliun dari posisi per akhir Kuartal III-2020 yang senilai Rp15,13 triliun. Sehingga, laba bruto perseroan selama sembilan bulan pertama tahun ini menjadi Rp5,14 triliun.
Sementara itu, beban usaha ANTM per Kuartal III-2021 tercatat Rp2,79 triliun atau lebih besar dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp1,46 triliun.
Maka, laba usaha perseroan selama sembilan bulan pertama 2021 menjadi sebesar Rp2,35 triliun atau lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp1,44 triliun.
Adapun jumlah laba sebelum pajak untuk periode yang berakhir 30 September 2021 tercatat Rp2,53 triliun atau mengalami kenaikan dibanding selama sembilan bulan pertama di 2020 yang senilai Rp1,12 triliun.
Dengan jumlah beban pajak penghasilan (neto) per akhir Kuartal III-2021 yang senilai Rp819,54 miliar, maka laba periode berjalan yang dicatatkan ANTM menjadi Rp1,71 triliun.
Besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga sebesar Rp1,71 triliun. Pada periode yang sama di 2020, laba bersih ANTM senilai Rp835,78 miliar.
Per 30 September 2021, jumlah liabilitas ANTM tercatat meningkat menjadi Rp12,96 triliun dari Rp12,69 pada 31 Desember 2020. Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Kuartal III-2021 tercatat sebesar Rp20,34 triliun atau lebih tinggi dibanding posisi per 31 Desember 2020 yang senilai Rp19,04 triliun.