Marketnews.id Pekan kedua bulan Nopember 2021 ini tidak banyak perubahan signifikan yang terjadi di pasar. Bank Indonesia (BI) memperkirakan kenaikan harga pada beberapa komoditas terjadi pada jenis konsumsi kebutuhan harian. Perhiasan dan rokok ikut memberi andil dalam peningkatan laju inflasi pada pekan kedua bulan ini.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada minggu kedua November 2021 angka inflasi tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,25 persen month to month (mtm).
Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi November 2021 secara tahun kalender sebesar 1,18 persen year to date (ytd). Kemudian secara tahunan sebesar 1,63 persen (yoy).
Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, penyumbang utama inflasi November 2021 sampai dengan minggu kedua yaitu komoditas telur ayam ras sebesar 0,06 persen (mtm). Kemudian minyak goreng sebesar 0,05 persen (mtm), cabai merah sebesar 0,04 persen (mtm) dan daging ayam ras sebesar 0,02 persen (mtm).
“Kemudian sabun detergen bubuk, emas perhiasan dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm),” ujar Erwin dalam keterangannya, Sabtu,13 Nopember 2021.
Sementara itu, beberapa komoditas yang dilihat mengalami deflasi, antara lain tomat, bawang merah dan cabai rawit masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).
Kemudian untuk aliran dana asing masuk ke Indonesia periode transaksi 8-11 November 2021 sebesar Rp2,79 triliun.
Untuk dana yang mengalir melalui pasar SBN sebesar Rp2,39 triliun dan melalui pasar saham sebesar Rp0,39 triliun.
“Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden jual neto Rp16,01 triliun,” pungkas dia.