Marketnews.id Semakin tingginya subsidi energi yang dikeluarkan Pemerintah hingga Agustus lalu, menunjukkan jumlah masyarakat yang mendapat keringanan dari biaya listrik terus bertambah. Realisasi subsidi energi lebih tinggi karena termasuk dalam diskon listrik untuk rumah tangga dan UMKM sebesar Rp 5,6 triliun. Meningkatnya realisasi subsidi ini yang mencapai Rp 81,4 triliun perlu di evaluasi dalam pelaksanaan nya.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa hingga Agustus 2021 penikmat subsidi sektor energi dan non energi semakin meningkat. Hal ini menandakan bahwa APBN diarahkan untuk membantu lebih banyak masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19, dimana saat pandemi berlangsung ekonomi masyarakat semakin banyak yang terpukul.
Tercatat realisasi subsidi energi hingga Agustus 2021 mencapai Rp84,1 triliun. Jumlah ini meningkat 37,3 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Realisasi subsidi ini setara 76,1 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan.
Dijelaskannya bahwa realisasi subsidi energi ini lebih tinggi karena termasuk dalam diskon listrik untuk rumah tangga dan UMKM sebesar Rp5,6 triliun.
“Jadi kalau anda menikmati listrik apapun secara tidak langsung anda mendapatkan subsidi dari APBN . Lagi – lagi itu manfaat yang anda rasakan. Memang policy ini harus kita evaluasi dalam pelaksanaannya,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN KiTA, Kamis, 23 September 2021.
Dari realisasi subsidi energi itu apabila dirinci seluruh komponen subsidi energi listrik mengalami peningkatan. Contohnya subsidi BBM (solar dan minyak tanah meningkat dari 8,09 juta kilo liter di tahun 2020 menjadi 8,84 juta KL di tahun 2021.
Kemudian subsidi LPG 3 Kg naik dari 4.106,5 juta kg menjadi 4.229,8 juta kg.
Sementara jumlah pelanggan listrik yang mendapatkan subsidi naik dari 36,57 juta pelanggan menjadi 37,68 juta pelanggan. Selanjutnya volume konsumsi listrik bersubsidi naik dari 34,98 Twh menjadi 37,60 Twh.
“Jadi subsidi energi ini banyak digunakan dan dinikmati masyarakat. Pemerintah melalui APBN juga memberikan subsidi non energi yang realisasinya sudah mencapai Rp35,6 triliun atau naik 4,6 persen (year on year),” pungkas Sri.