Marketnews.id Upaya Pemerintah lewat Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menggenjot ekspor sebagai sumber devisa terus dipacu agar neraca perdagangan terus mengalami peningkatan. Salah satu upaya agar produk yang di ekspor terseleksi, Kemendag lakukan ajang Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan digelar pada awal bulan Oktober mendatang. Dari ajang pameran dan penjualan produk ini, Kemendag berharap ada pemasukan devisa sebesar USD 1,5 miliar.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memasang target penjualan produk Indonesia pada gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2021 ke 36 secara virtual sebesar USD1,5 miliar. Target ini naik 50 persen dibandingkan target tahun lalu sebesar USD1 miliar. TEI 2021 akan digelar mulai 21 Oktober hingga 4 November secara virtual.
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengatakan optimismenya bahwa target tersebut bisa tercapai. Hal ini terjadi karena saat ini produk-produk di Indonesia mulai banyak dicintai oleh konsumen atau buyer terutama dari asing.
“Saya berkeyakinan bahwa target itu bisa kita penuhi sebab jika mengacu pada tren ekspor kita juga terus mengalami peningkatan bahkan di bulan Agustus lalu kita mencatat sejarah dengan nilai ekspor tertinggi (USD17,71 miliar),” kata Muhammad Lutfi dalam konferensi pers virtual, Senin, 27 September 2021.
Dijelaskannya bahwa target produk-produk unggulan nasional yang ingin digenjot dalam TEI 2021 seperti komoditas dasar seperti minyak sawit, batubara, baja dan serta produk olahan makanan. Untuk mencapai target perdagangan itu, Kemendag bakal menyajikan e-catalog yang diharapkan bisa membantu para buyer melakukan transaksi dengan mudah.
“Kita harus bisa menyediakan produk-produk yang premium sehingga bisa memberikan bargaing potition. Terbukti dengan kita menyajikan produk premium nilai penjualan jauh lebih tinggi,” ujarnya.
Terkait dengan pangsa pasar yang dibidik dalam TEI 2021 ini, Muhammad Lutfi menyatakan akan memprioritaskan ke negara-negara non tradisional seperti ke Mesir, Sinegal, Turki, Iran dan Asia Tengah.
Menurutnya, negara-negara tersebut dapat menjadi hub bagi perluasan ekspor produk Indonesia di masa mendatang.
“Banyak negara yang kita ingin tuju. Namun yang penting bagi saya adalah destinasi baru seperti ke Mesir, ke Afrika sampai Sinegal. Itu market penting bagi kita karena karakteristik kelas menengahnya yang sama,” lanjut Lutfi.
Lebih jauh Lutfi.menjelaskan, dengan target transaksi yang terus meningkat dalam setiap gelaran TEI, diharapkan bisa membantu terjaganya tren neraca perdagangan nasional yang kini sudah surplus. Dengan begitu diharapkan pertumbuhan ekonomi juga akan terus terjadi meskipun pandemi Covid-19 masih belum usai.
“Yang penting bagi kita adalah TEI ini bisa menjadi salah satu kontributor utama dalam membentuk neraca perdagangan yang bisa membantu pertumbuhan ekonomi. Kita tahu bahwa pembentuk pertumbuhan ekonomi itu adalah konsumsi rumah tangga, investasi, government spending dan ekspor minus impor,” pungkas dia.