Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Bank BCA Dapat Restu Pemegang Saham Untuk Pecah Saham 1:5. Harga makin murah, Saham Semakin Likuid

Bank BCA Dapat Restu Pemegang Saham Untuk Pecah Saham 1:5. Harga makin murah, Saham Semakin Likuid

Marketnews.id Banyak manfaat buat emiten maupun pemegang saham publik bila emiten melakukan stocksplit saham. Jumlah saham beredar semakin banyak dan harga saham semakin murah.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, telah mendapat persetujuan pemegang saham untuk melakukan pemecahan saham atau stocksplit. Satu saham lama akan jadi lima saham baru. Dari stocksplit ini, otomatis jumlah saham beredar bertambah dan harga sahampun secara teoritis akan menurun mengikuti harga pasar yang terbentuk. Semakin murahnya harga saham BBCA akan semakin banyak investor baru jadi pemilik saham ini.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPS -LB) PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang digelar hari ini di Jakarta menyetujui rencana perseroan untuk melakukan pemecahan nilai saham (stock split), dengan rasio 1:5.


“Kami melihat bahwa investor ritel termasuk investor muda di pasar modal Indonesia memiliki ketertarikan yang kuat untuk berinvestasi di saham BBCA. Dengan adanya aksi korporasi ini diharapkan harga saham BCA dapat lebih terjangkau oleh investor ritel,” kata Presiden Direktur BBCA, Jahja Setiaatmadja, di Jakarta, Kamis, 23 September 2021.


Setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham melalui RUPS -LB, maka BBCA akan berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk memproses stock split yang diperkirakan selesai pada Oktober 2021.


Saat ini, saham BBCA memiliki nilai nominal Rp62,5 per lembar, sehingga setelah pelaksanaan stock split menjadi Rp12,5 per saham. Perlu diketahui, pada penutupan Sesi I perdagangan 23 September 2021, harga BBCA berada di level Rp32.750 atau menurun 0,1 persen dibanding posisi pembukaan pagi ini, yakni Rp32.775 per lembar.


Sebelumnya, Jahja menyebutkan, dengan penetapan rasio stock split 1:5 tersebut, maka satu saham lama menjadi lima saham baru. “Melalui aksi korporasi stock split ini, kami berharap harga saham BCA akan lebih terjangkau bagi investor ritel, utamanya demografi investor muda yang saat ini aktif meramaikan Bursa,” ujarnya.


Jahja mengaku, sejauh ini BBCA mencermati dinamika ekonomi dan pasar di dalam negeri, termasuk aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). “Kami juga berkomitmen mendorong perkembangan pasar modal di Tanah Air,” ucap Jahja.


Maka, lanjut dia, keputusan BBCA melakukan stock split untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi investor ritel untuk berinvestasi di saham BCA. “Hal ini juga sebagai bentuk dukungan kami untuk meningkatkan likuiditas perdagangan di pasar modal dalam negeri,” ujar Jahja.

Check Also

Laba Bersih Bank Jabar Anjlok 23 Persen Jadi Rp1,369 Triliun Di 2024

MarketNews.id-Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) atau Bank Jabar membukukan pertumbuhan kredit yang …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *