Marketnews.id Meningkatnya investasi sepanjang semester pertama tahun ini, tenyata dinikmati pula oleh PT Puradelta Lestari Tbk sebagai perusahaan pengembang dan kawasan industri terpadu. Dari segmen industri, sektor ini memberi kontribusi hingga 75,3 persen dari total pendapatan usaha perseroan.
Selama enam bulan pertama tahun ini, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) membukukan laba bersih Rp289 miliar atau bertumbuh 265,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2019 sebesar Rp79 miliar.
Menurut Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS, Tondy Suwanto dalam siaran pers yang dirilis di Cikarang, Kamis (29/7), peningkatan laba bersih tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan usaha pada Semester I-2021 sebesar 129,5 persen (year-on-year) menjadi Rp580 miliar.
Dia mengatakan, segmen industri masih memiliki kontribusi terbesar terhadap perolehan pendapatan perusahaan pengembang kawasan industri Kota Deltamas ini. “Pendapatan usaha dari segmen industri di Semester I-2021 adalah sebesar Rp436 miliar atau sekitar 75,3 persen dari total pendapatan usaha,” ucapnya.
Lebih jauh Tondy menjelaskan, segmen hunian menyumbang senilai Rp101 miliar atau sebesar 17,4 persen dari total pendapatan usaha. Adapun kontribusi dari pendapatan usaha segmen komersial, hotel dan rental masing-masing sebesar 5,7 persen, 1 persen dan 0,7 persen.
Pada Semester I-2021, DMAS membukukan laba kotor sebesar Rp335 miliar atau lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama di 2020 sebesar ahun Rp169 miliar, dengan marjin laba kotor di semester pertama tahun ini sebesar 57,7 persen.
Selama enam bulan pertama tahun ini, laba usaha DMAS tercatat Rp255 miliar atau lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp72 miliar. Maka pada Semester I-2020, marjin laba usaha DMAS menjadi sebesar 44 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan Semester I-2020 yang sebesar 28,3 persen.
Tondy mengatakan, peningkatan marjin laba usaha tersebut lebih disebabkan oleh penurunan beban umum dan administrasi di Semester I-2021 sebesar 38,7 persen (y-o-y). Laba sebelum pajak yang dicatatkan DMAS untuk periode yang berakhir 30 Juni 2021 sebesar Rp296 miliar atau mengalami kenaikan dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp85 miliar.
Dari sisi fundamental, lanjut Tondy, jumlah aset DMAS per 30 Juni 2021 tercatat Rp6,48 triliun atau mengalami penurunan dibanding posisi per 31 Desember 2021 yang sebesar Rp6,75 triliun. Penurunan jumlah aset ini terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas yang per akhir Juni 2021 tercatat Rp1,1 triliun dari Rp1,38 triliun per 31 Desember 2020.
Hingga 30 Juni 2021, total liabilitas DMAS tercatat sebesar Rp1 triliun atau mengalami penurunan dibanding per 31 Desember 2020 yang sebesar Rp1,22 triliun. Sedangkan, total ekuitas per akhir Juni 2021 menurun menjadi Rp5,47 triliun dari Rp5,53 triliun pada posisi per akhir Desember 2020.