Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Alami Penurunan Pendapatan 25,6 Persen Di Kwartal I 2021

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Alami Penurunan Pendapatan 25,6 Persen Di Kwartal I 2021

Marketnews.id Bisnis sektor pertambangan sepanjang kuartal pertama tahun ini belum sepenuhnya pulih akibat terpapar pendemi. Triple shock yang terjadi dibisnis tambang masih terus berlangsung. Produksi menurun, harga jatuh dan kurs melemah jadi tantangan bisnis pertambangan khususnya sektor batubara. Jadi, tidak heran, beberapa perusahaan tambang batubara mulai melakukan diversifikasi usaha. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) salah satu perusahaan tambang batubara yang masih terkena pengaruh pendemi.

Berdasarkan laporan keuangan 31 Maret 2021 yang dikutip Minggu (4/7/2021), emiten bersandi BUMI ini mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar US$191,25 juta turun 25,67 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020 yang sebesar US$257,33 juta.

Tapi, perseroan berhasil memangkas beban pokok penjualan dan pendapatan menjadi US$164,21 juta turun 31,05 persen dari kuartal yang sama tahun lalu US$238,16 juta.


Dengan begitu, laba bruto perseroan malah meningkat menjadi US$27,03 juta dari kuartal sama tahun lalu US$19,17 juta.

Beban penjualan dan beban umum perseroan juga turut menurun. Sementara, beban keuangan meningkat menjadi US$53,87 juta dibandingkan kuartal sama tahun lalu US$51,98 juta.

Alhasil, bottom line perseroan, masih mencatatkan rugi bersih tetapi besarannya menciut. Rugi yang dapat diatribusikan kepada entitas induk menjadi US$11,67 juta lebih kecil dibandingkan dengan kuartal I/2020 sebesar US$35,09 juta.

Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan menurun tipis dibandingkan dengan 31 Desember 2020 menjadi US$3,28 miliar dari posisi US$3,29 miliar.

Liabilitas jangka panjang meningkat menjadi US$2,05 miliar dari posisi US$1,99 miliar. Sementara, liabilitas jangka pendek menurun menjadi US$1,22 miliar dari US$1,29 miliar. Adapun, ekuitas perseroan menyusut menjadi US$125,49 juta dibandingkan dengan akhir tahun lalu US$132,63 juta.

Sementara itu, total aset perseroan turun tipis menjadi US$3,41 miliar dari posisi akhir 2020 yang sebesar US$3,42 miliar.

Rinciannya, aset tidak lancar turun menjadi sebesar US$3,02 miliar dari US#3,03 miliar. Sementara, aset lancar turun menjadi US$382,13 juta dibandingkan dengan US$397,37 juta.

Check Also

Kilang Pertamina Internasional Hasilkan Dekarbonisasi 430 Ribu Ton CO2 Eq

MarketNews.id-Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat merupakan program yang perlu mendapatkan dukungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *