Home / Otoritas / Bank Indonesia / BI : Posisi Investasi Internasional Di Triwulan I 2021 Alami Penurunan

BI : Posisi Investasi Internasional Di Triwulan I 2021 Alami Penurunan

Marketnews.id Pada triwulan pertama tahun 2021 lalu, Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia mengalami penurunan yang disebabkan oleh penurunan posisi kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang diiringi oleh peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN).

Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada triwulan I 2021 mencatat kewajiban neto yang menurun. Pada periode itu, PII Indonesia mencatat kewajiban neto 268,6 miliar dolar AS (25,3 persen dari PDB). Jumlah ini menurun dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir triwulan IV 2020 yang tercatat sebesar 281 miliar dolar AS (26,5 persen dari PDB).


Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan penurunan kewajiban neto tersebut disebabkan oleh penurunan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri ( KFLN ) yang diiringi oleh peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri ( AFLN ). Dijelaskannya penurunan posisi KFLN Indonesia didorong oleh nilai instrumen keuangan domestik yang menurun.


“Posisi KFLN Indonesia pada akhir triwulan I 2021 menurun 1 persen (qtq) dari 685,5 miliar dolar AS pada triwulan IV 2020 menjadi 678,6 miliar dolar AS. Penurunan posisi KFLN tersebut terutama disebabkan oleh faktor revaluasi atas nilai instrumen keuangan domestik berdenominasi rupiah seiring dengan penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah” lanjutnya.


Sementara itu posisi AFLN Indonesia meningkat terutama didorong oleh peningkatan transaksi aset dalam bentuk cadangan devisa dan investasi lainnya. Posisi AFLN pada akhir triwulan I 2021 tumbuh 1,4 persen (qtq), dari 404,5 miliar dolar AS menjadi 410,0 miliar dolar AS.

Peningkatan posisi AFLN tertahan oleh faktor revaluasi akibat penguatan dolar AS terhadap mayoritas mata uang utama dunia dan penurunan harga beberapa aset luar negeri dalam bentuk surat utang.


“Kami memandang perkembangan PII Indonesia pada triwulan I 2021 tetap terjaga dan mendukung ketahanan eksternal. Hal ini tercermin dari struktur kewajiban PII Indonesia yang didominasi oleh instrumen berjangka panjang,” pungkasnya.

Check Also

Manajemen Pun Ragu WSKT Mampu Tunaikan Kewajiban Rp82,1 Triliun

MarketNews.id- PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencatatkan kewajiban sebesar Rp82,107 triliun pada akhir Juni 2024. …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *