Marketnews.id Bisnis di sektor kesehatan dan turunannya di tahun 2021 ini, masih mampu meraih kinerja positif. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk, emiten pengelola rumah sakit ini sepanjang kuartal pertama tahun ini mampu meraih laba bersih Rp316,34 miliar. Peningkatan laba ini didukung oleh meningkatnya pendapatan perseroan yang meningkat menjadi Rp 1,2 triliun, dari sebelumnya Rp874 miliar.
Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) mampu membukukan laba bersih mencapai Rp316,34 miliar atau lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama di 2019 senilai Rp198,77 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan MIKA yang dipublikasi di Jakarta, Jumat (23/4), pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang peningkatan jumlah pedapatan di Kuartal I-2021 yang sebesar Rp1,2 triliun dari Rp874,72 triliun di Kuartal I-2020.
Namun, pada tiga bulan pertama tahun ini jumlah beban pokok MIKA tercatat Rp554,92 miliar atau lebih besar dibanding pada periode yang sama di 2020 senilai Rp459,15 miliar. Sehingga, laba bruto perseroan di Kuartal I-2021 menjadi Rp648,88 miliar atau lebih tinggi dibanding Kuartal I-2020 yang sebesar Rp415,56 miliar.
Sementara itu, pada kuartal pertama tahun ini laba usaha MIKA tercatat Rp468,16 miliar atau mengalami kenaikan dibanding pada Kuartal I-2020 yang senilai Rp265,19 miliar. MIKA mencatatkan laba sebelum pajak MIKA per 31 Maret 2021 sebesar Rp482,7 miliar, dengan beban pajak penghasilan senilai Rp109,01 miliar.
Dengan demikian, laba tahun berjalan MIKA pada Kuartal I-2021 sebesar Rp373,69 miliar, sedangkan laba yang bisa diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp316,34 miliar. Adapun laba per saham dasar MIKA hingga akhir Maret 2021 tercatat Rp22 per lembar atau mengalami kenaikan dibanding posisi di akhir Maret 2020 yang senilai Rp14 per saham.
Hingga 31 Maret 2021, total liabilitas MIKA meningkat menjadi Rp967,17 miliar dari Rp855,19 miliar per 31 Desember 2020. Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Maret 2021 tercatat sebesar Rp5,89 miliar atau lebih tinggi dibanding posisi per 31 Desember 2019 yang senilai Rp5,52 miliar.