Marketnews.id Sepanjang tahun 2020 lalu, bisnis yang bergerak di sektor migas dan turunannya, termasuk sektor usaha yang terpapar pendemi Covid-19. PT Rukun Raharja Tbk, salah satu emiten yang bergerak di bidang jasa distribusi gas bumi mengalami penurunan kinerja signifikan lantaran menurunnya pendapatan perseroan. Perusahaan yang memulai bisnis ini sejak 2012 lalu, masih termasuk perusahaan yang beruntung karena masih mampu meraih laba bersih disaat usaha lain banyak yang merugi bahkan tutup.
Sepanjang 2020, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) hanya mencatatkan laba bersih senilai USD1,39 juta atau mengalami penurunan tajam dibanding 2019 yang sebesar USD5,71 juta.
Berdasarkan laporan keuangan RAJA untuk Tahun Buku 2020, jumlah pendapatan dari emiten pendatang baru di Indeks Kompas100 ini tercatat sebesar USD98,76 juta atau lebih rendah dibanding perolehan di 2019 yang mencapai USD122,13 juta.
Pada tahun lalu, jumlah beban pokok pendapatan RAJA senilai USD82,67 juta atau lebih rendah dibanding setahun sebelumnya yang sebesar USD105,03 juta. Sehingga, laba bruto di 2020 tercatat senilai USD16,09 juta atau sedikit lebih rendah dibanding 2019 yang sebesar USD17,1 juta.
Pada laporan keuangan RAJA yang berakhir 31 Desember 2020, jumlah laba sebelum pajak tercatat USD4,48 juta atau mengalami penurunan dibanding setahun sebelumnya yang sebesar USD9,05 juta.
Dengan beban pajak penghasilan di 2020 yang sebesar USD1,96 juta, maka laba periode berjalan yang dicatatkan RAJA sebesar USD2,52 juta atau lebih rendah dibanding 2019 sebesar USD6,34 juta. Sedangkan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk Tahun Buku 2020 adalah sebesar USD1,39 juta.
Per 31 Desember 2020, RAJA tercatat mampu menekan jumlah liabilitas menjadi USD43,4 juta dari USD57,75 juta per 31 Desember 2019. Sedangkan, jumlah ekuitas per akhir tahun lalu mengalami kenaikan menjadi USD123,25 juta, dibandingkan dengan posisi per akhir 2019 yang senilai USD122,7 juta.