MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
Marketnews.is Bank Rakyat Indonesia (BRI), akan menyasar pengusaha ultra mikro yang jumlahnya mencapai sekitar 57 juta pengusaha. Bila dicermati, pengusaha ultra mikro ini mencari permodalan lewat rentenir sekitar 5 juta orang, lewat kerabat keluarga 7 juta orang atau pengusaha. Sisanya sekitar 18 juta pengusaha masih bingung akan mencari kemana. Peluang inilah yang akan di manfaatkan oleh BRI lewat pelayanan digital banking.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyasar 57 juta usaha ultra mikro yang minim akses pendanaan, untuk diberikan fasilitas pinjaman murah via layanan digital.
Menurut Direktur Utama BRI Sunarso, saat ini baru sekitar 20% usaha ultra mikro yang memiliki akses pembiayaan.
“Mudah-mudahan kita bisa melayani masyarakat sebanyak mungkin dengan biaya yang semurah mungkin,” kata Sunarso dalam keterangan yang diterima, Jumat (5/2).
Dia mengungkapkan, selama ini sekitar 5 juta pengusaha ultra mikro mencari sumber pendanaan dari loan shark atau rentenir dengan bunga tinggi, 7 juta dari kerabat, dan 18 juta lagi masih bingung harus kemana mencari pinjaman.
“Kita mencari sasaran yang lebih kecil, tapi jumlahnya banyak. Prosesnya memang harus digital, pelayanan melalui platform digital supaya cepat,” ujar Sunarso.
Usaha ultra mikro berada di bawah usaha mikro, dengan ticket size-nya di bawah Rp 10 juta. Tenor pinjaman bisa lebih pendek, karena banyak dari pelaku usaha ultra mikro kebutuhan pinjamannya harian.
Menyasar usaha ultra mikro adalah bagian dari strategi BRI untuk menumbuhkan sumber-sumber pertumbuhan baru. Selain itu, BRI juga mendorong nasabah mikro dan kecil untuk naik kelas.
Tahun 2021, BRI optimis kredit mampu tumbuh di atas rata-rata industri nasional, dengan faktor pendukungnya loan to deposit ratio (LDR) yang terjaga di level 83,70% dibarengi perbaikan daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga.
