Home / Korporasi / BUMN / PT Wika Gedung Kejar Target Kontrak Baru 2021 Rp4,2 Triliun

PT Wika Gedung Kejar Target Kontrak Baru 2021 Rp4,2 Triliun

Marketnews.id Tahun 2021 ini memang sudah jadi tahun Optimisme buat banyak pihak termasuk di dalamnya dunia usaha. Sebagain besar sektor usaha berharap tahun ini pendemi sudah dapat dikendalikan dan vaksinasi sudah dapat dilakukan, hingga masyarakat dan dunia usaha dapat beraktifitas dengan normal baru dengan menjalankan 3M. PT Wijaya Karya Gedung (WEGE) tahun ini Optimistik dapat meraih kontrak baru senilai Rp 4,2 triliun.

ini PT Wijaya Karya Gedung Tbk (WEGE) optimis membidik kontrak baru senilai Rp4,22 triliun. Adapun, target tersebut lebih tinggi 22,67 persen dibandingkan target kontrak baru 2020 senilai Rp3,44 triliun.


Dengan kontrak yang dibawa dari 2020 (carry over) senilai Rp11,30 triliun, WEGE menargetkan perolehan kontrak dihadapi (order book) mencapai Rp15,52 triliun tahun ini. Menurut Direktur Utama WEGE, Nariman Prasetyo, nilai order book tersebut naik 6,27 persen dibandingkan target yang ditetapkan dalam revisi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan ( RKAP ) 2020 senilai Rp14,61 triliun.


WEGE mengincar kontribusi proyek pemerintah sebesar 44 persen, proyek BUMN dan BUMD sebesar 19 persen, serta swasta sebesar 37 persen terhadap target total kontrak baru 2021.


“Dari komposisi tersebut menunjukkan bahwa WEGE fokus pada proyek-proyek yang memiliki pendanaan yang kuat, jelas, dan independen,” kata Nariman dalam keterangan resmi seperti dikutip  Bisnis , Senin (4/12).


Selanjutnya, WEGE menargetkan penjualan yang termasuk penjualan operasional bersama (joint operation/JO) menjadi Rp3,84 triliun pada 2021. Target itu naik 44,26 persen dari revisi target pendapatan tahun lalu senilai Rp2,66 triliun. Dari sisi laba juga ditargetkan naik menjadi Rp231,67 miliar atau sebesar 67,26 persen dari target revisi laba bersih 2020 senilai Rp138,51 miliar.


Untuk mencapai target-target yang telah dipasang, WEGE akan menggelontorkan belanja modal (capital expenditure) senilai Rp307,07 miliar. Capex terutama akan digunakan untuk investasi aset tetap dan pengembangan usaha bisnis konsesi.


Sebagai langkah antisipatif menghadapi kondisi ekonomi dan bisnis pada 2021, Nariman mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi di tingkat operasional, pemasaran, pengembangan, dan strategi keuangan.


Beberapa strategi tersebut diantaranya, world class standard di bidang implementasi QSHE , fokus pada kualitas dan keamanan, transformasi digital pada semua fungsi, masuk pasar premium, selektif dalam pemilihan mitra, serta pengembangan usaha backward.

Check Also

Sepekan Perdagangan Saham Di BEI, Indeks Kembali Tembus 7.036,571

MarketNews.id-Esok Senin, 30 Desember 2024, jadi hari terakhir perdagangan saham Di Bursa Efek Indonesia (BEI). …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *