MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
Marketnews.id Bisnis di sektor batubara sepanjang tahun ini penuh dengan tantangan. Beberapa kendala seperti melemahnya permintaan lantaran pendemi Covid-19, turunnya harga jual dan kerugian selisih kurs sebagai penyebab perusahaan batubara mengalami penurunan kinerja. PT Delta Dunia Makmur Tbk salah satu emiten tambang batubara mengalami kerugian hingga USD3,69 juta pada kuartal ketiga tahun 2020 ini.
Selama sembilan bulan pertama 2020, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mencatatkan rugi bersih mencapai USD3,69 juta, padahal di periode yang sama tahun sebelumnya mampu mencatatkan laba bersih sebesar USD28,15 juta.
Berdasarkan keterbukaan informasi DOID yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (7/12), kinerja keuangan Delta Dunia Makmur yang mengalami kerugian tersebut dipengaruhi oleh penurunan pendapatan pada Kuartal III-2020 yang menjadi USD494,18 juta dari USD690,34 juta di periode yang sama 2019.
Namun, selama sembilan bulan pertama tahun ini DOID mampu menekan beban pokok pendapatan menjadi USD431,6 juta dibandingkan dengan periode yang sama setahun sebelumnya yang mencapai USD567,8 juta. Sehingga, pada Kuartal III-2020 nilai laba bruto perseroan menjadi senilai USD62,58 juta atau menurun dibanding Kuartal III-2019 yang sebesar USS122,54 juta.
Sementara itu, selama tiga kuartal di tahun ini DOID mampu menekan beban usaha menjadi USD21,71 juta dari USD36,83 juta pada periode yang sama di 2019. Pada Kuartal III-2020, DOID mencatatkan perolehan pendapatan keuangan sebesar USD3 juta, dengan bebam keuangan mencapai USD38,93 juta.
Per 30 September 2020, DOID mampu menurunkan jumlah liabilitas menjadi USD755,5 juta dari posisi per 31 Desember 2019 yang mencapai USD901,34 juta. Sedangkan, total ekuitas perseroan per akhir Kuartal III-2020 tercatat sebesar USD285,35 juta atau mengalami kenaikan dibanding per akhir Desember 2019 yang senilai USD280,57 juta.
