Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / OJK : Rasio Kredit Macet Gross Kurang dari Lima Persen Tahun ini

OJK : Rasio Kredit Macet Gross Kurang dari Lima Persen Tahun ini

Marketnews.id Pemerintah yakin rasio kredit macet kotor tahun ini tidak akan lebih dari lima persen. Dasarnya, POJK No. 11/POJK 03/2020 merupakan upaya OJK untuk menahan agar balance sheet di sektor perbankan tidak terganggu oleh debitur yang kesulitan menganggur kredit akibat dampak pendemi Covid-19.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso memastikan bahwa rasio kredit macet (NPL) gross di 2020 tidak akan menembus level 5 persen, lantaran realisasi NPL per akhir Oktober tahun ini diperkirakan sebesar 3 persen.


Lebih jauh Wimboh menegaskan, pada dasarnya penerbitan POJK Nomor 11/POJK.03/2020 merupakan upaya OJK untuk menahan agar balance sheet di sektor perbankan tidak terganggu oleh debitur yang kesulitan mengangsur kredit akibat dampak pandemi Covid-19.


“Kami optimistis kelihatannya NPL (gross) tidak akan menembus 5 persen. Jadi, sekarang ini sudah memasuki proses recovery,” ujar Wimboh saat konferensi pers “Perkembangan Kebijakan dan Kondisi terkini Sektor Jasa Keuangan” di Jakarta, Senin (2/11).


Berdasarkan data OJK, kata Wimboh, tingkat NPL gross pada September 2020 tercatat sebesar 3,15 persen atau mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi di akhir Agustus 2020 yang sebesar 3,22 persen. “NPL perbankan, angka terakhir dengan adanya POJK 11/2020 ini adalah 3,15 persen,” ucapnya.


Wimboh mengaku, pada Oktober tahun ini penyaluran kredit sudah mampu mencatatkan pertumbuhan positif dari September 2020 yang mengalami penurunan 0,12 persen (year-on-year) menjadi Rp5.531 triliun. “Pada September tahun ini, pertumbuhan kredit sudah positif. Artinya, penurunan kreditnya sudah selesai dan memulai untuk bangkit,” katanya.


Pada kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana menyampaikan bahwa sampai akhir September tahun ini tingkat NPL gross berada dalam tren menurun. “Pada Juli sebesar 3,22 persen dan Agustus 2020 juga 3,22 persen. Bahkan, pada September tahun ini 3,15 persen,” imbuhnya.


Dia meyakini, pola penurunan tingkat NPL perbankan akan berlanjut hingga akhir 2020. “Jadi kalau kami melihat potensi di Oktober, (NPL gross) masih sekitar 3 persen. Karena, BPL net-nya (September 2020) masih sebesar 1,07 persen. Saya Harapkan di Oktober, NPL tidak jauh dari 3 persen,” papar Heru.


Lebih lanjut Heru menambahkan, sejauh ini tingkat NPL perbankan tetap terjaga pada batas aman. “Sebenarnya, kalau kami melihat risiko kredit perbankan kita di tiga bulan terakhir ini masih cukup manageable,” katanya.

Check Also

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terus Perkuat Chandra Daya Investasi (CDI) Jelang IPO

MarketNews.id- Chandra Asri Pacific (TPIA), milik Prajogo Pangestu terpantau kian getol meningkatkan aset Chandra  Daya …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *