Marketnews.id Bisnis di sektor kesehatan, termasuk salah satu bisnis yang mampu bertahan ditengah pendemi Covid-19. Bahkan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) hingga September 2020 lalu, mampu meningkatkan laba bersih hingga 475 persen. Bagaimanakah kinerja perseroan hingga akhir tahun ini.
PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), berhasil membukukan lonjakan laba bersih sebanyak 475% menjadi Rp35,47 miliar hingga September tahun ini, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,17 miliar.
Pencapaian tersebut telah melampaui realisasi laba bersih sepanjang tahun lalu senilai Rp33,21 miliar. Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang atas pertumbuhan pesat margin laba bersih perseroan dari 4,8% menjadi 25,1%.
Begitu juga dengan margin kotor tumbuh dari 17% menjadi 17,9% dan margin laba usaha meningkat dari 6,7% menjadi 8,1%. Kenaikan laba itu juga didukung pendapatan lain-lain dari kenaikan harga saham hasil buyback.
Pertumbuhan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan perseroan dari Rp128,95 miliar hingga September 2019 menjadi Rp141,06 miliar sampai September 2020. Laba usaha tumbuh dari Rp8,6 miliar menjadi Rp11,36 miliar.
“Pertumbuhan penjualan didukung atas fokus perseroan untuk memasarkan perlengkapan medis berteknologi tinggi. Peningkatan ini juga ditopang kenaikan permintaan alat kesehatan hingga kini,” kata Direktur Utama Itama Ranoraya, Heru Firdausi Syarif, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (20/10).
Menurut Heru, perseroan mencatatkan pendapatan penjualan alat kesehatan non elektromedik (alat suntik) tumbuh 19,3% menjadi Rp 33,14 miliar hingga September 2020 dan penjualan produk Diagnostic In Vitro naik 6,5% menjadi Rp107,77 miliar.
“Kami juga mencatat pertumbuhan penjualan peralatan USG hingga September 2020. Penjualan alat ini berkontribusi sebanyak 21% terhadap total penjualan Itama Ranoraya untuk Januari hingga September 2020,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Itama Ranoraya, Pratoto Raharjo mengungkapkan, performa perseroan sudah sesuai harapan atau on the track. Perseroan juga meyakini bahwa pendapatan kuartal IV tahun ini diperkirakan polanya tidak berbeda dengan tahun lalu, yaitu pendapatan kuartal IV tahun lalu berkontribusi sebanyak 50% terhadap total pendapatan setahun.
“Penjualan kuartal IV tahun ini, diperkirakan tetap menjadi penyumbang terbesar terhadap pendapatan dalam setahun, apalagi dengan adanya penambahan portofolio produk yang dijual, seperti alat pemeriksaan USG, Alat pemeriksaan untuk COVID-19 dan screening DNA untuk Ibu hamil tentu ini akan menjadi sumber pertumbuhan pendapatan perseroan. Perseroan juga mulai menjual alat pemeriksaan COVID-19 dari Abbot pada kuartal akhir tahun ini,” tegasnya.