Marketnews.id Meningkatkan nya penjualan sawit sepanjang semester pertama tahun ini, tidak lepas dari meningkatnya harga dan meningkatnya produksi TBS. Mampukah PT Cisadane Sawit Raya mempertahankan kinerja hingga akhir tahun ini.
Kinerja PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA), moncer di enam bulan pertama. Sepanjang Januari – Juni 2020 lalu, emiten ini membukukan penjualan neto sebesar Rp 273,33 miliar, tumbuh 22,31% dibanding realisasi penjualan neto CSRA pada periode sama tahun lalu.
Melansir keterangan resmi, manajemen CSRA mengatakan pertumbuhan penjualan neto salah satunya dipicu oleh kenaikan harga jual rata-rata minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sekitar 16,58% secara tahunan atau year-on-year (yoy), serta kenaikan harga jual rata-rata tandan buah segar (TBS) sebesar 21,56% di semester I 2020.
Selain itu, pertumbuhan pada sisi penjualan neto juga didorong oleh peningkatan produksi TBS. Tercatat, realisasi produksi TBS CSRA naik 7,2% yoy dari semula 130.711 ton di semester I 2019 menjadi 140.143 ton pada semester I 2020.
Seiring kenaikan penjualan neto, profitabilitas perusahaan ikut naik. Hal ini bisa dilihat pada misalnya laba kotor CSRA yang naik 67,34% yoy dari semula Rp 65,42 miliar menjadi Rp 109,48 miliar.
Berikutnya, laba usaha CSRA juga meningkat 109,38% yoy menjadi Rp 83,10 miliar disemester I 2020. Sebelumnya, laba usaha CSRA hanya mencapai Rp 39,69 miliar di semester I 2019.
Pertumbuhan paling signifikan dijumpai pada sisi laba bersih. Pasalnya, laba periode berjalan CSRA meroket 965,20% yoy dari semula Rp 4,04 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 43,04 miliar pada semester I 2020.
Marjin bersih CSRA melebar menjadi 15,75% di semester I 2020. Sebelumnya, marjin bersih CSRA tercatat hanya sebesar 1,81% di semester I 2019.
Direktur CSRA Seman Sendjana mengatakan, bisnis sawit ke depan memiliki prospek yang positif dengan adanya inisiasi program D100 yang diberlakukan oleh pemerintah.
Dengan peluang yang ada, CSRA akan terus fokus dalam memaksimalkan produktivitas dan menjaga efisiensi biaya untuk membangun keberlanjutan bisnis kami dalam jangka panjang.
“Secara keseluruhan, peningkatan kinerja bisnis di setiap aspek perusahaan dan mempertahankan biaya operasional perusahaan pada tingkat yang efisien akan tetap menjadi fokus utama kami,” imbuh Seman.