Marketnews. id Semua sudah mahfum, bila kinerja sebagian besar seluruh bidang usaha terpapar akibat pendemi Covid-19. PT Astra Internasional Tbk, salah satu emiten yang terpapar karena menurunnya aktifitas ekonomi masyarakat dan berdampak pada menurunnya pendapatan sepanjang semester pertama tahun ini.
Pada Semester I-2020, PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan laba bersih Rp11,4 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 16 persen ( year-on-year ).
Siaran pers ASII yang dipublikasi di Jakarta, Rabu (29/7), menyebutkan, jika perhitungan laba bersih tersebut tidak memasukkan keuntungan dari penjualan saham di PT Bank Permata Tbk (BNLI), maka laba bersih tercatat menurun 44 persen menjadi Rp5,5 triliun.
Manajemen ASII menyebutkan, penurunan laba bersih itu, terutama disebabkan oleh penurunan kinerja divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, serta jasa keuangan yang disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19. Total pendapatan selama enam bulan pertama di tahun ini menurun 23 persen (y-o-y) menjadi Rp89,8 triliun.
Pada 30 Juni 2020, ASII mencatatkan nilai aset bersih per saham sebesar Rp3.773 atau meningkat 3 persen dari nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2019. Sedangkan, kas bersih yang tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan grup, tercatat sebesar Rp1,4 triliun pada 30 Juni 2020.
Nilai utang bersih ASII per 31 Desember 2019 sebesar Rp22,2 triliun. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup Astra meningkat dari Rp45,8 triliun pada akhir 2019 menjadi Rp46,4 triliun pada 30 Juni 2020.
“Di setiap bisnis Grup Astra, tingkat utang dan posisi likuiditas dipantau dengan cermat dan langkah-langkah untuk mengurangi risiko operasional dan keuangan dilakukan. Berbagai tindakan juga diambil untuk mengelola biaya dan menjaga tingkat kas, termasuk mengurangi belanja modal dan mengelola modal kerja”.