Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Graha Layar Prima Tbk Bantah Ada PHK. Baru Tutup Bioskop Sementara

PT Graha Layar Prima Tbk Bantah Ada PHK. Baru Tutup Bioskop Sementara

Marketnews. Satu per satu dunia usaha sudah tidak sanggup lagi bertahan menghadapi dampak dari pendemi Covid-19. PT Graha Layar Prima misalnya, dikabarkan sudah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal sama juga dialami oleh PT Ramayana Lestari Sentosa yang dikabarkan sudah melakukan PHK.

Faktanya, mereka baru dirumahkan karena bioskop dan toko sepi tanpa pembeli. Untuk menekan biaya produksi. Perusahaan terpaksa merumahkan Sementara para karyawan nya sambil menunggu kondisi membaik.

PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) memastikan bahwa sejauh ini perseroan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan, manajemen telah melakukan penutupan sementara bioskop CGV.


Keterbukaan informasi BLTZ yang dilansir di Jakarta, Selasa (14/4), merupakan respons perseroan dalam menanggapi permintaan penjelasan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait pemberitaan di media massa.


Berdasarkan keterbukaan informasi BLTZ yang ditandatangani Direktur Graha Layar Prima, Deoksu Yeo, sehubungan dengan kejadian pandemi Covid-19, maka perseroan menutup sementara kegiatan operasional bioskop CGV sejak 23 Maret 2020 hingga batas waktu yang belum ditentukan.


“Tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat dari penutupan sementara bioskop CGV. Selama masa penutupan ini, karyawan di bioskop CGV off-duty, hak-haknya sebagai pekerja tetap dipenuhi,” ujar Yeo dalam keterangan resmi BLTZ.


Sementara itu, bagi karyawan BLTZ di kantor pusat melakukan bekerja dari rumah (WFH) “Tidak ada satupun karyawan (berstatus tetap dan kontrak) yang di-PHK akibat penutupan bioskop secara sementara ini,” tegasnya.


Selama masa penutupan sementara bioskop CGV, menurut manajemen BLTZ, sejauh ini perseroan tidak memperoleh revenue yang selama ini bersumber dari penjualan tiket, pembelian makanan dan minuman serta merchandise. “Saat ini perseroan fokus menyusun strategi menstabilkan bisnis”.


Salah satu upaya menstabilkan bisnis, BLTZ berupaya menurunkan beban biaya usaha, yakni beban biaya karyawan, beban pajak hingga beban pemeliharaan. “Kami harap pemerintah segera menyelesaikan masalah Covid-19 secara cepat dan menyeluruh, agar perkenomonian Indonesia bisa kembali bergairah,” ucap Yeo.


Lebih lanjut BLTZ berharap, pemerintah membantu pengusaha melalui berbagai kebijakan fiskal yang diarahkan untuk menekan beban perusahaan. Selain itu, membebaskan atau menangguhkan beban biaya perusahaan, seperti pajak bioskop. Pemerintah juga diharapkan memasukkan industri bioskop ke dalam klasifikasi lapangan usaha yang mendapatkan fasilitas pembebasan pajak.

Check Also

Korea Investment And Sekuritas Indonesia (KISI) Luncurkan Aplikasi iKISI

MarketNews.id-PT Korea Investment And Sekuritas Indonesia (KISI), resmi meluncurkan iKlSl, aplikasi investasi terbaru yang menggabungkan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *