Marketnews.id Pendemi Covid-19, sudah membuat hampir seluruh bidang usaha mengalami penurunan kinerja bahkan banyak yang mengalami kerugian dan kebangkrutan.
Dari sekian banyak bidang usaha, sektor usaha yang bergerak dalam bidang telekomunikasi justru mengalami peningkatan kinerja secara signifikan. Betapa tidak, setelah terjadi pembatasan pergerakan masyarakat, sektor usaha telekomunikasi mengalami peningkatan pendapatan termasuk yang dialami oleh PT Indosat Tbk.
Meskipun mengalami peningkatan pendapatan yang besar, tapi perseroan justru mengalami kerugian akibat beban pendapatan yang juga ikut membesar. Sementara perusahaan sejenis perseroan mengalami peningkatan kinerja secara signifikan. Mengapa PT Indosat Tbk menderita kerugian, sementara perusahaan sejenis justru meraih laba bersih secara signifikan.
Sepanjang 2020, PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan rugi bersih mencapai Rp716,72 miliar, padahal setahun sebelumnya perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp1,57 triliun. Penurunan kinerja keuangan tersebut lebih dipengaruhi oleh peningkatan beban pokok pendapatan di tengah kenaikan jumlah pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan ISAT yang dipublikasikan di Jakarta, Jumat (19/3), jumlah pendapatan perseroan pada tahun lalu meningkat menjadi Rp27,93 triliun dari Rp26,12 triliun di 2019. Kontribusi pendapatan terbesar di 2020 berasal dari pendapatan selular yang mencapai Rp23,08 triliun atau lebih tinggi dibanding 2019 yang sebesar Rp20,67 triliun.
Meski pendapatan ISAT di 2020 mengalami kenaikan, namun perseroan mencatatkan peningkatan beban pokok pendapatan menjadi Rp25,53 triliun dari Rp21,89 triliun pada tahun sebelumnya. Dengan demikian, laba kotor Indosat pada tahun lalu senilai Rp2,34 triliun atau lebih rendah dibanding 2019 yang mencapai Rp4,23 triliun.
Tekanan pada kinerja keuangan ISAT di 2020 juga diakibatkan oleh peningkatan biaya keuangan yang mencapai Rp3,05 triliun, padahal setahun sebelumnya hanya Rp2,76 triliun. Maka, pada tahun lalu ISAT tercatat mengalami rugi sebelum pajak sebesar Rp599,54 miliar, padahal di 2019 membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp1,59 triliun.
Per 31 Desember 2020, jumlah liabilitas ISAT meningkat menjadi Rp49,87 triliun dari Rp49,1 triliun per 31 desember 2019. Sementara itu, jumlah ekuitas perseroan hingga akhir tahun lalu tercatat menurun menjadi Rp12,91 triliun dari Rp13,71 triliun.