Marketnews.id Meningkatnya beban pokok pendapatan PT Indosat Tbk sepanjang tahun 2020 lalu membuat perusahaan jasa telekomunikasi ini menderita kerugian signifikan sebesar Rp 716,72 miliar. Padahal pada tahun 2019 perseroan masih meraih laba bersih sebesar Rp 1,57 triliun.
Kinerja keuangan PT Indosat Tbk (ISAT) pada 2020 berbalik mengalami rugi bersih mencapai Rp716,72 miliar, padahal tahun sebelumnya perseroan mampu mencatatkan laba bersih Rp1,57 triliun.
Kerugian Indosat tersebut dipengaruhi oleh peningkatan beban di sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp25,53 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan 2020 ISAT yang dipublikasikan di Jakarta, Jumat (19/2), pada tahun lalu perseroan cukup berhasil meningkatkan pendapatan menjadi Rp27,93 triliun dari perolehan di 2019 yang senilai Rp26,12 triliun. Sejauh ini kontribusi terbesar pendapatan ISAT berasal dari pendapatan selular.
Sepanjang tahun lalu, pendapatan selular ISAT mencapai Rp23,06 triliun dan pendapatan MIDI (multimedia, komunikasi data dan internet) sebesar Rp4,28 triliun. Sedangkan, pendapatan telekomunikasi tetap hanya senilai Rp560,54 miliar.
Meski pendapatan di 2020 mengalami kenaikan, namun jumlah beban pokok pendapatan ISAT melambung menjadi Rp25,53 triliun dari Rp21,89 triliun di 2019.
Pada akhir tahun lalu, ISAT mencatatkan rugi per saham dasar senilai Rp131 per lembar, padahal tahun sebelumnya mencatatkan laba per saham dasar sebesar Rp288,74 per lembar.
Pada 31 Desember 2020, jumlah liabilitas ISAT meningkat menjadi Rp49,87 triliun dari posisi per 31 Desember 2019 yang senilai Rp49,11 triliun. Sedangkan, total ekuitas perseroan pada akhir Desember 2020 tercatat menurun menjadi Rp12,91 triliun dari Rp13,71 triliun pada akhir Desember 2019.