Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Waskita Karya Dan Terregra Asia Energy Join Bangun PLTMH Di Sumatera

Waskita Karya Dan Terregra Asia Energy Join Bangun PLTMH Di Sumatera

Marketnews.id Kerjasama usaha antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta sudah sering dilakukan guna mendapatkan hasil kerja optimal. PT Waskita Karya Tbk belum lama ini telah melakukan kesepakatan kerjasama dengan PT Terregra Asia Energy Tbk untuk membangun lima unit Pembangkit Listrik Tenaga Matahari (PLTMH) di Sumatera Utara dan dua unit PLTA di Aceh Darussalam. Kedua proyek tersebut bernilai Rp 12,5 triliun.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) menandatangani Master Agreement Pembangunan lima unit PLTMH di Provinsi Sumatera Utara dan dua unit PLTA di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dengan total nilai investasi mencapai Rp12,5 triliun.


Berdasarkan siaran pers bersama WSKT dan TGRA yang dirilis di Jakarta, Rabu (6/1), penandatangan perjanjian kerjasama proyek tersebut dilakukan oleh Senior Vice President EPC Division WSKT, Purma Yose Rizal dan Director of Operation III WSKT, Gunadi. Sedangkan dari Terregra adalah Finance Director TGRA, Daniel Tagu Dedo dan President Director TGRA, Djani Sutedja yang bertempat di Kantor Pusat WSKT, Jakarta, 11 Desember 2020.


Menurut Daniel, nilai investasi untuk proyek-proyek tersebut diperkirakan mencapai Rp12,5 triliun yang dana pembiayaannya akan dipenuhi melalui skema debt financing dan equity financing yang melibatkan lembaga pembiayaan di dalam negeri.


Dia menyampaikan, aksi korporasi yang sedang disiapkan TGRA adalah rights issue dan penerbitan green bond dalam rangka mendukung pembangunan power plant EBT.


Sementara itu, pihak Waskita Karya, menurut Gunadi, sejauh ini WSKT fokus pada pembangunan infrastruktur berupa jalan tol, termasuk pembangkit listrik. Saat ini perseroan memiliki aset infrastruktur konektivitas pada 17 ruas jalan tol sepanjang 909 kilometer, sedangkan nilai dari seluruh aset jalan tol tersebut mencapai Rp60 triliun.


Selain jalan tol, kata Gunadi, untuk mendukung target pencapaian kontribusi energi baru dan terbarukan (EBT) oleh pemerintah pada tahun 2024 sebesar 23 persen dari total kebutuhan energi nasional, WSKT berkontribusi dalam pembangunan proyek-proyek EBT.


Menurut Djani Sutedja, Presdir TGRA, pemilihan WSKT sebagai kontraktor EPC untuk pembangunan lima unit PLTMH dan dua unit PLTA tersebut, karena Waskita memiliki reputasi yang baik dalam pengerjaan proyek-proyek infrastruktur berskala besar.


Lebih lanjut Djani merincikan, lima unit PLTMH di Sumatera Utara telah memiliki Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero), dengan kapasitas masing-masing 2×3,5 MW (dua proyek), 2×4,9 MW (satu proyek) dan 2×5 MW (dua proyek) atau total kapasitas PLTMH mencapai 42,98 MW.


Sedangkan, dua unit PLTA masing-masing berkapasitas 2×166 MW dan 3×45 MW atau total kapasitas mencapai 467 MW telah selesai studi kelayakan dan perijinan lokasi. Adapun total kapasitas dari tujuh hydro power plant tersebut sebesar 509.98 MW. Commercial on date (COD) ditargetkan untuk PLTMH selama 24 bulan pembangunan, sedangkan untuk PLTA selama 36 bulan.


“Energi baru terbarukan di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, baik berasal dari sungai, matahari, angin maupun bio massa. Terregra Asia Energy akan terus melakukan research and development untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam pemenuhan kebutuhan EBT di Indonesia,” papar Djani.

Check Also

Nusantara Infrastructure (META) Raih Laba Bersih Rp 331 Miliar, Naik 240 Persen Di 2024

MarketNews.id–  Nusantara Infrastructure (META), mengalami penyusutan pendapatan konsolidasi turun sedalam  68 persen secara tahunan menjadi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *