Home / Corporate Action / Bahlil : Covid-19 Buat Perekonomian Nasional Banyak Masalah

Bahlil : Covid-19 Buat Perekonomian Nasional Banyak Masalah

Marketnews.id Secara makro untuk mengukur baik atau buruknya ekonomi nasional cukup dengan melihat angka pertumbuhan yang terjadi setiap kuartal nya. Memasuki kuartal kedua dan Ketiga pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi hingga mencapai minus 5,3 persen. Angka ini cukup mengejutkan bila melihat perkiraan Pemerintah maupun pengamat, bahwa pertumbuhan ekonomi tidak seburuk ini.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ), Bahlil Lahadalia, membenarkan bahwa pandemi covid-19 telah memporak-porandakan perekonomian nasional. Meski pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 tidak seburuk dari negara-negara lain yang juga terdampak, namun kontraksi -5,32 persen diakui bukan hal yang sepele.


Dikatakan Bahlil, di tengah pertumbuhan ekonomi yang lesu, juga terdapat PR yang tak kalah penting yaitu angka pengangguran yang tembus mencapai 7 juta. Hal itu perlu ada upaya serius dari pemerintah dan semua pihak agar persoalan – persoalan besar tersebut bisa satu-satu diselesaikan dengan baik.


“Angka ini memang meleset dari perkiraan kami, di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa di angka minus 3 persen, tapi ternyata penurunannya sampai dengan minus 5,32 persen,” ujar Bahlil dalam keterangannya, Kamis (13/8).


Secara global, covid-19 juga berdampak pada penurunan Foreign Direct Investment (FDI) global sebesar 30-40 persen. Apabila hal ini terus berlanjut, dikhawatirkan bisa turut mempengaruhi masuknya FDI ke Indonesia yang akhirnya bisa menambah persoalan ekonomi lainnya.


Ditegaskan Bahlil, pemerintah terus berupaya untuk menangani dampak buruk dari penyebaran covid-19 khususnya dari sisi ekonomi. Untuk itu demi mendorong pertumbuhan ekonomi, BKPM terus melakukan upaya agar investor mau masuk ke Indonesia. Salah satu yang diandalkan adalah mengalirnya investasi yang dilakukan melalui FDI.


Indonesia akan memperoleh banyak keuntungan dari hadirnya FDI di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini, diantaranya peningkatan jumlah modal asing, peningkatan lapangan kerja, peningkatan tabungan, peningkatan pendidikan dan latihan, peningkatan penelitian, pengembangan dan teknologi, peningkatan infrastruktur dan peningkatan pasar besar yang mendukung harga barang semakin murah.


“Inilah yang harus kita dorong, agar negara kita mendapatkan multiplier effects. Karena dana yang ada di negara kita saja tidak cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kita agar bisa naik,” pungkas Bahlil.

Check Also

Pertamina Perkuat Posisi Di Pasar Karbon Indonesia

MarketNews.id-Dalam langkah strategis menuju transisi energi dan pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia, Pertamina …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *