MarketNews.id-Abadi Kreasi Unggul Kreasi (AKUN), perusahaan dengan penerima manfaat akhir Adhie M Masardi akan menambah modal anak usahanya, Sinergi Inti Andalan Prima (INET) senilai Rp3,1 triliun.
Caranya, INET terlebih dahulu menerbitkan 12,8 miliar saham baru melalui Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue dengan harga pelaksanaan Rp250 per lembar. Sehingga potensi dana segar yang diraup INET mencapai Rp3,2 triliun.
Sementara ini, AKUN selaku pengendali perseroan telah menyatakan menebus semua HMETD milikinya pada tanggal 15 September 2025. Dengan kata lain, INET akan mendapat setoran modal dari AKUN Rp1,78 triliun.
Tak cukup itu, AKUN juga telah menyanggupi sebagai pembeli siaga right issue emiten layanan telekomunikasi ini. Selaku pembeli siaga, AKUN menyatakan menebus sebanyak-banyaknya 5.652.377.067 HMETD yang tidak dilaksanakan pemiliknya pada tanggal 19 September 2025 . Artinya, INET akan kembali mendapat setoran modal dari AKUN senilai Rp1,413 triliun.
Sedangkan investor lain yang berminat setor modal ke INET maka harus tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) INET pada penutupan bursa tanggal 27 November 2025. Saat itu setiap pemegang 3 saham INET akan mendapatkan 1 HMETD.
Selanjutnya, setiap 1 HMETD dapat ditebus menjadi 1 saham INET seharga pelaksanaan mulai 1-5 Desember 2025. Namun rencana itu dapat berjalan jika pernyataan efektif penawaran saham baru telah diterbitkan OJK yang diharapkan terbit pada tanggal 17 November 2025.
Selain dari pelaksanaan HMETD, INET masih berpeluang meraup dana investor hingga Rp921,6 miliar dari pelaksanaan waran seri II. Jelasnya, INET secara bersamaan menerbitkan 3,072 miliar waran seri II yang melekat pada saham baru hasil penembusaan right issue.
Rinciannya, setiap pemegang HMETD yang melaksanakan 25 lembar saham baru berhak memperoleh 6 lembar Waran Seri II dimana setiap 1 lembar Waran Seri II. Lalu, setiap waran dapat ditukar menjadi 1 saham baru seharga Rp300 per lembar mulai 3 Juni 2026 hingga 3 Juni 2028.
Setelah meraup dana segar dari right issue, INET akan menghabiskanya sebesar Rp2,8 triliun untuk pembangunan jaringan FTTH (Fiber To The Home) dengan teknologi termutakhir yaitu WIFI 7 untuk 2 juta homepass yang berlokasi di Pulau Bali dan Pulau Lombok.
Selebihnya, Rp213,4 miliar untuk melakukan pelunasan biaya Indefeasible Right of Use (IRU) kepada PT Jejaring Mitra Persada (”JMP”).
Lalu, Rp135 miliar untuk mengerjakan pembangunan Fiber To The Home (FTTH) di Pulau Jawa. Sisanya, sebagai modal kerja Perseroan, termasuk namun tidak terbatas untuk biaya pembelian perlengkapan penunjang, biaya pengembangan layanan, biaya pemasaran, dan biaya pelatihan.
Abdul Segara