MarketNews.id-Semen Indonesia (SMGR), melanjutkan penurunan kinerja keuangan dalam 3 tahun belakangan ini.
Terbaru, SMGR mengalami penyusutan pendapatan sedalam 4,8 persen secara tahunan menjadi Rp15,6 triliun pada akhir Juni 2025.
Pemicunya, penjualan semen kepada pihak ketiga merosot 9,8 persen secara tahunan menjadi Rp11,06 triliun. Senasib, penjualan semen, beton jadi siap pakai dan lain lain kepada pihak berelasi amblas 8,8 persen secara tahunan menjadi Rp926,4 miliar.
Tapi penjualan terak kepada pihak ketiga meningkat 31,6 persen secara tahunan menjadi Rp1,83 triliun. Senada, penjualan bangunan selain semen naik 51,9 persen secara tahunan menjadi Rp635,22 miliar.
Walau beban pokok pendapatan menyusut 0,63 persen secara tahunan menjadi Rp12,4 triliun. Tapi laba kotor tetap melorot 18,7 persen secara tahunan menjadi Rp3,13 triliun.
Bahkan laba sebelum pajak penghasilan anjlok 78,2 persen secara tahunan sisa Rp155,2 miliar.
Demikian juga dengan laba periode berjalan amblas 92,4 persen secara tahunan sisa Rp37,9 miliar.
Direktur Utama SMGR, Indrieffouny Indra melaporkan laba bersih Rp39,9 miliar pada semester I 2025. Nilai laba itu anjlok 92,6 persen dibanding semester I 2024 yang terbilang Rp503,4 miliar.
Dampaknya, laba per saham merosot ke Rp6 per lembar pada akhir Juni 2025. Sedangkan akhir juni 2024 senilai Rp74 per helai.
Sementara itu, total ekuitas berkurang 1,65 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp47,5 triliun pada akhir Juni 2025.
Pada sisi lain, jumlah kewajiban bertambah 1,8 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp27,1 triliun pada akhir Juni 2025.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2025 tanpa audit emiten semen anak usaha Danantara Asset Managemen dikutip Sabtu 2 Agustus 2025.
Abdul Segara