MarketNews.id-Mulia Boga Raya (KEJU), berupaya memperkuat struktur permodalan sembari memberikan manfaat kepada pemegang saham dengan cara membagikan saham bonus dengan rasio 4 banding 11.
Mengutip keterangan resmi emiten makanan ringan pada Sabtu 9 November 2024, bahwa aksi korporasi ini juga dipercaya dapat meningatkan likuiditas saham perseroan.
“Pada gilirannya diharapkan akan memberikan dampak positif atas kinerja perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia,” tulis manajemen KEJU.
Bila mengacu ketentuan Pasal 9 dari POJK 27/2020 dinyatakan jumlah saham yang akan dibagikan ditentukan berdasarkan nilai nominal saham Perseroan
Sedangkan jumlah Tambahan Modal Disetor (Agio Saham) yang dapat dibagikan sebagai Saham Bonus adalah sebesar Rp206.493.605.833 per tanggal 31 Desember 2023.
Tapi Direksi dan komisaris KEJU mengusulkan jumlah saham bonus yang dibagikan sebanyak-banyaknya Rp 206,25 miliar.
Sehingga jumlah saham baru yang akan diterbikan dari saham bonus perseroan sebanyak adalah sebanyak-banyak 4,125 miliar lembar saham.
Jika telah dibagikan maka total saham Perseroan adalah sebanyakbanyaknya menjadi 5,625 miliar lembar saham.
Dengan perhitungan tersebut, maka rasio pembagian Saham Bonus menjadi 4:11. Artinya empat lembar saham lama akan memperoleh sebelas lembar saham baru.
Untuk kepastian jumlah, nilai dan rasio dari Saham Bonus yang akan dibagikan kepada para Pemegang Saham adalah mengacu pada Keputusan RUPSLB yang akan diselenggarakan pada tanggal 17 Desember 2024.
Dengan asumsi disetujui pemodal, maka Cum saham bonus pasar reguler dan negosiasi tanggal 23 Desember 2024. Sedangkan pasar tunai tanggal 27 Desember 2024. Saham bonus akan dibagikan pada tanggal 20 Januari 2025.
Selain itu, Pemodal KEJU juga diminta restu rencana pembelian kembali atau buy back saham beredar dengan menyiapkan dana dari kas sebesar besarnya Rp7,5 miliar.
Manajemen KEJU menyakini, rencana ini akan memberi keleluasan untuk menjaga stabilitas harga saham Perseroan bila harga saham tidak mencerminkan kinerja perseroan.
Untuk itu perseroan telah menunjuk Indo Premier Sekuritas melakukan pembelian kembali saham melalui Bursa.
Bila telah rampung melaksanakan buy back 12 bulan kedepan maka jumlah saham treasuri sebesar 0,33 persen. Tapi rasio free float atau saham beredar turun jadi 7,88 persen dari rasio saat ini 8,21 persen.
Abdul Segara