MarketNews.id-Toba Pulp Lestari (INRU) akan mengalami penurunan penjualan sebagai dampak berhentinya operasi pabrik bubur kertas selama 17 Oktober 2024 sampai dengan tanggal 01 November 2024.
Mengutip keterangan emiten kertas milik Pinnacle Company ltd pada laman BEI,Kamis(17/10/2024) bahwa langkah penghentian operasi pabrik tersebut bukan kegiatan rutin.
Dijelaskan, penghentian sementara aktivitas operasi pabrik pulp karena berkurangnya pasokan bahan baku (kayu) dari sebagian wilayah kegiatan operasional Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) perseroan.
Pasalnya, areal hutan industri INRU tersebut telah di klaim sebagai tanah milik sekelompok masyarakat.
Dampaknya INRU akan kehilangan hasil produksi selama penghentian sementara, sehingga berkurangnya penghasilan dari kehilangan hasil produksi selama penghentian sementara.
INRU menilai penghentian operasi tersebut juga ikut menurunnya perekonomian lokal di sekitar operasional, terutama di Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba.
Sebagai gambaran, emiten tersebut membukukan penjualan bubur kertas senilai USD51,722 juta sepanjang 6 bulan pertama tahun 2024.
Sedangkan pembelinya, Asia Pacific Rayon senilai USD45,431 juta. Sisanya, ekspor ke Apex Fiber Resources and Trading FZCO senilai USD6,291 juta.
Abdul Segara