MarketNews.id- Bursa Efek Indonesia tengah menunggu jawaban manajemen PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mengakui saldo laba sebesar Rp376,58 miliar pada akhir kuartal I 2024. Membaik dibanding akhir tahun 2023 yang tercatat defisit atau akumulasi rugi sedalam Rp1,093 triliun.
Menurut Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna Setia, BEI telah melayangkan permintaan penjelasan kepada emiten jasa pertambangan Grup Bakrie tersebut terkait pengakuan saldo laba kuartal I 2024.
“Kami sudah meminta penjelasan kepada mereka (red-DEWA). Tunggu jawabannya dalam 3 hari ini,” kata dia kepada media, Rabu 3 Juli 2024.
Nyoman mengatakan, dari pembicaraan awalnya dengan manajemen DEWA terungkap terdapat peningkatan penyesuaian dari nilai tukar mata uang.
“Nah dari penjelasan awal itu jadi pertanyaan kami yang ditunggu jawabannya paling lambat 3 hari. Tapi kami minta dipercepat jawabannya,” tegas Nyoman.
Sebelumnya dalam laporan keuangan kuartal I 2024, DEWA melaporkan laba bersih Rp7,981 miliar sepanjang tiga bulan pertama tahun 2024. Asalnya, pendapatan merosot 17,5 persen secara tahunan menjadi Rp1,452 triliun.
Pemicunya, pendapatan jasa pertambangan Arutmin Indonesia melorot 38,06 persen secara tahunan menjadi Rp345,13 miliar. Tapi pendapatan jasa tambang Kaltim Prima Coal tumbuh 11,5 persen secara tahunan menjadi Rp936,5 miliar.
Menariknya, beban pokok pendapatan dapat ditekan sedalam 19,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,311 triliun pada akhir Maret 2024. Alhasil, laba kotor terkerek 13,8 persen secara tahunan menjadi Rp140,89 miliar.
Abdul Aziz